____Hamba ALLAH____

____Hamba ALLAH____

Rabu, 08 Desember 2010

hati & jasad

Bismillahirahmanirrahim..... "Hati dan jasad adalah seperti seorang
tuna netra ( orang buta ) dan seorang
lumpuh memasuki sebuah kebun. Si
lumpuh berkata kepada sang tuna netra,
"Aku bisa melihat buah-buahan yang ada
di kebun ini tetapi tidak dapat memetiknya, karena aku lumpuh. Kau
tidak dapat melihatnya, tetapi kau tidak
lumpuh. Gendonglah aku."
Sang tuna netra menggendong si lumpuh,
dan memetik buah-buahan tersebut,
kemudian mereka memakannya. Ruh dan jasad bekerja sama untuk
berbuat maksiat kepada Allah swt, maka
keduanya layak mendapat
siksa." ( Sayyidina Salman Al-Farisi ) “Orang yang berhati hasud (dengki) tidak akan meraih kemuliaan dan orang yang
suka dendam, akan mati merana. Sejelek-
jeleknya saudara adalah yang selalu
memperhatikan dirimu ketika kamu kaya
dan ia menjauhi kamu, ketika kamu dalam
keadaan melarat. Bersikap rela terhadap taqdir Allah swt yang tidak
menyenangkan adalah merupakan
martabat yang tinggi. ” ( Sayyidina Ali Zainal Abidin Ra ) “Jika telah ada akar yang tertanam dalam kalbu, maka lidah akan berperan sebagai
pemberi kabar cabangnya. ” ( Imam Syafi ’i ) "Doa' kalian tidak terkabul karena hati
kalian telah mati, dan penyebab matinya
hati kalian adalah sepuluh Hal : 1. Kalian mengenal Allah swt, tetapi tidak
memenuhi hak-haknya.
2. Kalian mengaku cinta kepada
Rasulullah saw, tetapi tidak mengikuti
sunah-sunahnya.
3. Kalian membaca Al-Qur'an , tetapi tidak mengamalkan isinya.
4. Kalian menikmati berbagai karunia
Allah swt, tetapi tidak bersyukur
kepadanya.
5. Kalian nyatakan setan sebagai musuh,
tetapi tidak menentangnya. 6. Kalian nyatakan surga itu benar-benar
ada, tetapi tidak beramal untuk
memperolehnya.
7. Kalian nyatakan neraka itu ada, tetapi
tidak berusaha untuk menghindarinya.
8. Kalian nyatakan kematian itu pasti datang, tetapi tidak bersiap-siap untuk
menyambutnya.
9. Sejak bangun tidur kalian sibuk meneliti
dan memperbincangkan aib ( keburukan )
orang lain dan melupakan aib
( keburukan ) kalian sendiri. 10. Kalian kuburkan mereka yang
meninggal di antara kalian, tetapi tidak
pernah memetik pelajaran darinya.
( Syekh Ibrahim bin Adham ) “Sedikit amal dari hati menyamai amal seluruh manusia dan jin.” ( Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim
Ra ) “Hendaknya kalian senantiasa menghadirkan hati kalian kepada Allah
SWT dan hendaknya kalian bertawakal
kepadanya sepenuh hati, sebab Allah SWT
mengetahui di manapun kalian berada.” ( Imam Qutbil Anfas Habib Umar bin
Abdurrahman Al-Aththas ) "Orang yang menggunakan masa
sehatnya untuk bermaksiat kepada Allah
swt adalah seperti seorang anak yang
mendapat warisan dari ayahnya sebesar
seribu dinar, kemudian ia gunakan semua
uang itu untuk membeli ular dan kalajengking yang sangat berbisa yang
kemudian mengelilingi dan menggigitnya.
Bukankah ular dan kalajengking tersebut
akan membunuhnya? Kamu gunakan
masa sehatmu untuk bermaksiat kepada
Allah swt, maka nilaimu adalah seperti burung pemakan bangkai yang terbang
berkeliling mencari bangkai, dimana pun
ia dapatkan, maka ia segera mendarat.
Jadilah seperti tawon, kecil tetapi memiliki
cita-cita yang mulia. Ia hisap wewangian
dan ia produksi madu yang enak. Engkau sudah terlalu lama bergelimang
kemaksiatan, kini terjunlah ke dalam hal-
hal yang dicintai Allah 'Azza wa Jalla.
Telah kujelaskan hakikat permasahan ini
kepadamu, tetapi orang yang lalai tidak
akan sadar meskipun memperoleh berbagai rencana. Sebab wanita yang
kurang waras akalnya ketika putranya
mati, ia justru tertawa. Begitu pula dirimu,
engkau tinggalkan shalat malam, puasa
sunah dan berbagai amal shaleh lain yang
dapat kau kerjakan dengan seluruh anggota tubuhmu, tetapi tidak sedikitpun
engkau merasa sakit. Kelalaian telah
membunuh hatimu. Orang hidup akan
merasa sakit ketika tertusuk jarum, akan
tetapi, sesosok mayat tidak akan merasa
sakit meskipun tubuhnya di potong- potong dengan sebilah pedang. Saat ini
hatimu sedang mati, karena itu duduklah
di majelis yang penuh hikmah,sebab, di
dalamnya terdapat hembusan karunia
dari surga. Hembusan karunia itu dapat
kamu temukan di rumahmu, di perjalananmu. Jangan tinggalkan majelis
hikmah ( majelis ilmu ), andaikata dirimu
masih melakukan banyak maksiat, jangan
berkata : Apa manfaatnya aku datang ke
majelis ilmu, sedangkan aku senantiasa
bermaksiat dan tidak mampu meninggalkannya. Akan tetapi, lepaskan
busur panahmu selalu, jika hari ini tidak
tepat sasaran, bisa jadi besok tepat
sasaran." ( Ibnu 'Atha illah Askandari ) "Jika ingin membersihkan air maka akan
kau singkirkan segala hal yang dapat
mengotorinya. Anggota tubuhmu ini
seperti selokan-selokan yang bermuara ke
hati. Karena itu jangan kau alirkan
kotoran ke dalam hatimu, seperti pergunjingan, pengadu dombaan, ucapan
yang buruk, pandangan yang haram dan
lain sebagainya. Hati akan bercahaya
dengan memakan makanan halal,
berdzikir, membaca Al-Qur'an dan
menjaga mata dari pandangan yang tidak mendatangkan pahala, pandangan yang
kurang disukai agama dan pandangan
yang haram. Jangan biarkan matamu
memandang sesuatu, kecuali jika
pandangan itu menambah ilmu dan
hikmahmu." ( Ibnu 'Atha illah Askandari ) “Jika seorang hamba memedulikan penyakit hati seperti penyakit badan,
niscaya mereka akan mendapatkan tabib
di hadapan mereka. Tetapi, sedikit sekali
yang membahas masalah ini, karena
mereka telah dikuasai nafsu dan
akal.” ( Imam Qutb Al-Arif billah Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi ) “Hati yang bersih siap menerima karunia- karunia Allah swt. Sedang hati yang kotor
tidak dapat menampung karunia Allah
swt. ” ( Imam Qutb Habib Ahmad bin Hasan Al-
Aththas ) “Hati manusia seperti Baitul Ma’mur. Setiap hari ada 70.000 malaikat yang
thawaf mengelilinginya hingga hari
kiamat. Dalam 24 jam hati 70.000 bisikan
dan setiap bisikan dipegang oleh seorang
malaikat.” ( Imam Qutb Habib Ahmad bin Hasan Al-
Aththas ) "Ketahuilah bahwa Allah swt akan
memberikan kepada hambanya segala
apa yang dipanjatkan sesuai dengan
niatnya. Menurut saya Allah swt niscaya
akan mendatangkan segala nikmat-Nya di
muka dunia, dengan cara terlebih dahulu Dia titipkan di dalam hati hamba-Nya
yang berhati bersih. Untuk itu kemudian
dibagi-bagikan kepada hamba-Nya yang
lain. Amal seorang hamba tidak akan naik
dan diterima Allah swt kecuali dari hati
yang bersih. Ketahuilah wahai saudaraku, seorang hamba belum dikatakan sebagai
hamba Allah swt yang sejati jika belum
membersihkan hatinya !“ ( Imam Qutb Habib Abu Bakar bin Muhammad
Assegaf ) "Ketahuilah wahai saudara-saudaraku,
hati yang ada di dalam ini ( sambil
menunjuk ke dada beliau ) seperti rumah,
jika dihuni oleh orang yang pandai
merawatnya dengan baik, maka akan
nampak nyaman dan hidup; namun jika tidak dihuni atau dihuni oleh orang yang
tidak dapat merawatnya, maka rumah itu
akan rusak dan tak terawat. Dzikir dan
ketaatan kepada Allah swt merupakan
penghuni hati, sedangkan kelalaian dan
maksiat adalah perusak hati.“ (Imam Qutb Habib Abu Bakar bin Muhammad
Assegaf ) ''Wallahu'alaam''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar