____Hamba ALLAH____

____Hamba ALLAH____

Rabu, 08 Desember 2010

Saat khadijah jatuh cinta pada Nabi Muhammad saw

Assalamu'alaikum warahmaturah
wabarakatuh..
Wanita mana yang tidak terpikat oleh
pemuda seperti ini? Ia tampan, kaya,
cerdas, keturunan orang terhormat, dan
paling mulia akhlaknya di Jazirah Arab. Menjelang tengah hari, sebuah kafilah
dagang dari negeri Syam tiba di Makkah.
Tak lama kemudian kafilah dagang itu
memasuki pelataran sebuah rumah besar
dan bagus.
Dari dalam terlihat seorang wanita berusia bergegas ke luar dan menyambut
kafilah dagang yang sangat dinantikannya.
Dari mimik mukanya tampak gurat-urat
kegembiraan. Tak lama kemudian, terjadi
percakapan antara wanita yang bernama
Siti Khadijah itu dengan Nabi Muhammad bin Abdullah, pemuda yang memimpin
kafilah dagang. Didengarkannya pemuda
Nabi Muhammad berbicara dengan
bahasa yang begitu fasih tentang
perjalanan dagangnya ke negeri Syam,
serta keuntungan yang diperoleh dari perdagangan tersebut. Demikian juga,
Khadijah mendengar penjelasan
Muhammad tentang barang-barang dari
Syam yang berhasil ia bawa beserta
kafilahnya. Khadijah sangat gembira dan
terlihat antusias sekali mendengarkan cerita tersebut.
Sesaat kemudian datanglah Maisarah;
orang kepercayaan Khadijah yang
menyertai Nabi Muhammad berdagang ke
Syam. Ia pun menceritakan pengalaman-
pengalaman yang ditemuinya selama perjalanan. Semua yang diceritakan
Maisarah makin menambah pengetahuan
Khadijah tentang Nabi Muhammad.
Sebelumnya, Khadijah pun tahu bahwa
Nabi Muhammad adalah sosok pemuda
yang sangat mulia akhlaknya. Dalam waktu yang singkat, rasa simpati itu
berubah menjadi rasa cinta. Khadijah
tertarik untuk menjadikan Nabi
Muhammad bin Abdullah sebagai
pendamping hidup.
Apa yang menyebabkan Siti Khadijah simpati lalu jatuh hati pada sosok pemuda
Nabi Muhammad? Bukankah Khadijah
adalah seorang konglomerat wanita
terkaya di Makkah saat itu, sedangkan
nabi Muhammad hanya seorang 'pemuda
biasa'? Mengapa pula Khadijah 'berani' menjadikan Nabi Muhammad sebagai
suami, bahkan ia yang berinisiatif
melamarnya, padahal sebelumnya banyak
pembesar Quraisy yang mengajukan
lamaran, dan semuanya ditolak?
Ada beberapa faktor penyebab. Pertama, faktor kesepadanan atau kesekufuan.
Adalah sesuatu yang wajar bila seseorang
jatuh cinta pada orang yang memiliki
banyak kesamaan dengan dirinya
daripada perbedaan. Orang pun akan
cenderung memilih pendamping hidup yang sekufu (sederajat), baik dari sisi
harta, ideologi, gaya hidup, keilmuan, dan
kepribadian.Khadijah mencintai Rasulullah
SAW, boleh jadi, disebabkan karena Nabi
Muhammad Rasulullah SAW memiliki
banyak 'kesamaan' dengan dirinya. Khadijah adalah wanita mulia,Nabi
Muhammad SAW pun seorang lelaki
mulia, sehingga Khadijah pun cenderung
memilih pendamping yang akhlaknya
mulia. Khadijah adalah seorang
konglomerat, sedangkan Rasul seorang entrepreneur dan marketer yang hebat.
Rasul berasal dari keturunan orang-orang
terpandang, begitupun Khadijah. Kedua
karakter yang memiliki banyak kesamaan
ini jelas lebih mudah bersatu. Di luar
ketentuan Allah SWT, Khadijah tertarik pada Rasulullah SAW karena beliau
adalah seorang profesional. Sampai usia
25 tahun, Rasul telah melewati tahap-
tahap kehidupan sebagai seorang
profesional di bidangnya
(pedagang).Mengkaji pribadi Rasulullah SAW, kita akan mendapatkan jiwa
entrepreneurship yang sudah dipupuk
sejak usia 12 tahun, tatkala pamannya
Abu Thalib mengajak melakukan
perjalanan bisnis ke Syam, negeri meliputi:
Suriah, Yordania, dan Lebanon saat ini. Demikian juga sebagai seorang yatim
piatu yang tumbuh besar bersama
pamannya, Beliau telah ditempa untuk
tumbuh sebagai seorang wirausahawan
yang mendiri. Maka ketika pamannya
tidak bisa lagi terjun langsung menangani usaha, pada usia 17 tahun Nabi
Muhammad telah diserahi wewenang
penuh untuk mengurusi seluruh bisnis
pamannya. Kedua, dilihat dari segi fisik
Rasulullah SAW sangat sulit dikatakan
jelek. Muhammad Husein Haikal dalam bukunya Sejarah Hidup Nabi Muhammad
dengan baik menggambarkan bagaimana
indahnya wajah Rasulullah SAW.
''Paras mukanya manis dan indah,
perawakannya sedang, tidak terlampau
tinggi juga tidak pendek, dengan bentuk kepala yang besar, berambut hitam
antara keriting dan lurus. Dahinya lebar
dan rata di atas sepasang alis yang
lengkung lebat dan bertaut, sepasang
matanya lebar dan hitam, di tepi-tepi
putih matanya agak kemerah-merahan, tampak lebih menarik dan kuat;
pandangan matanya tajam dengan bulu
mata yang hitam pekat. Hidungnya halus
dan merata dengan barisan gigi yang
bercelah-celah. Cambangnya lebat sekali,
berleher agak panjang dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yang
bidang. Warna kulitnya terang dan jernih
dengan kedua telapak tangan dan kakinya
yang tebal. Bila berjalan badannya agak
condong ke depan, melangkah cepat, dan
pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan
matanya menunjukkan kewibawaan,
hingga membuat orang patuh
kepadanya.''Ketampanan Rasulullah SAW
terasa makin lengkap dengan gerak-
geriknya yang menawan. Dikisahkan pula oleh Ummu Ma'bad bagaimana sikap
beliau, tatkala ia melihat Rasulullah SAW
dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke
Madinah: ''Aku melihat seorang lelaki
dengan wajah berseri-seri dan
bercahaya... Jika ia diam maka tampaklah kharismanya. Jika sedang berbicara, ia
tampak begitu agung dan santun. Ia
tampak paling muda dan paling rupawan
bila dipandang dari kejauhan, juga paling
tampan dan memesona di antara
rombongannya. Ucapannya menyejukkan, perkataannya
jelas; tidak sedikit dan tidak pula bertele-
tele, sebagai buah dari kecerdasan. Beliau
adalah orang yang paling menarik dan
kharismatik di antara ketiga sahabatnya
(Abu Bakar dan seorang penunjuk jalan).''Keindahan perilaku Rasulullah SAW
bersumber dari kemuliaan akhlak dan
kejernihan jiwa. Inilah faktor ketiga yang
membuat Khadijah jatuh cinta.
Muhammad adalah sosok pemuda
berakhlak mulia, bahkan puncak dari akhlak yang mulia. Dengan karunia Allah
SWT, dalam diri beliau terkumpul semua
akhlak terpuji yang dikenal manusia:
kejujuran, kedermawan, ataupun
kelembutan. Tak ada satu sisi pun dalam
diri beliau tanpa budi pekerti yang luhur. Akhlak Rasulullah SAW adalah sebuah
keistimewaan, hingga beliau 'meringkas'
misi dakwahnya dalam sebuah hadis,
''Aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak mulia'' (HR Bukhari dan Hakim).
William Moir, seorang pujangga asal Prancis, mengungkapkan bagaimana
indahnya akhlak Rasulullah SAW. Ia
berkata, ''Sederhana dan mudah adalah
gambaran seluruh hidupnya. Perasa dan
adabnya adalah sifat yang paling
menonjol dalam pergaulan beliau dengan pengikutnya yang paling rendah
sekalipun. Tawadhu, sabar, penyayang,
dan mementingkan orang lain lagi
dermawan adalah sifat yang selalu
menyertai pribadinya dan menarik simpati
orang di sekitarnya. Tidak seorang pun di sampingnya yang merasa bahwa ia tidak
memperhatikannya secara khusus, meski
orang itu adalah seorang gembel. Jika
bertemu dengan orang yang berbahagia
karena suatu keberhasilan, maka ia
menggengam tangannya dan ikut merasakan kegembiraan. Jika bersama
dengan orang yang tertimpa musibah dan
dirundung kesedihan, beliau pun ikut larut
merasakan kesedihan mereka. Beliau
sangat perasa dan pandai
menghibur.''Karenanya, wanita mana yang tidak terpincut oleh pemuda seperti
ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar