____Hamba ALLAH____

____Hamba ALLAH____

Rabu, 08 Desember 2010

siapakah anda?

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM .. ANDA bukanlah apa yang ANDA
PIKIRKAN
dan ANDA bukanlah apa yang ANDA
RASAKAN.
Tapi Anda dapat BELAJAR banyak dari apa
yang ANDA PIKIRKAN dan apa yang ANDA RASAKAN...
ANDA adalah ANDA yang MERDEKA...
dari PIKIRAN dan PERASAAN yang
MEMPENGARUHI ANDA...
dan HANYA ALLAH tempat ANDA
bergantung, So, jangan gantungkan diri ANDA kepada
PIKIRAN dan PERASAAN ANDA,
apalagi kepada orang lain di luar sana... Anda BUKANLAH apa yang Anda
PIKIRKAN.
Anda adalah Anda, dan Si Pikiran adalah
Si Pikiran.
Anda bertugas sebagai LEADER dan
PENGAMAT bagi Si Pikiran. Jika Si Pikiran sedang NEGATIF, maka
cukup amati saja dan beristighfarlah,
dan jika Si Pikiran sedang POSITIF maka
SUPPORTlah ia...
Tak perlu stress karena berusaha
mengendalikan Si Pikiran, sebab seringkali justru pikiran yang
berhasil mengendalikan Anda... ALLAH hadirkan PIKIRAN & PERASAAN
kepada Anda sebagai UJIAN.
UJIAN dalam bentuk keSENANGan atau
penDERITAan.
IBLIS dan Syaitan pun MEMENGARUHI dan
MENGGODA manusia melalui PIKIRAN & PERASAAN ini.
Sehingga kita harus LIHAI membedakan
mana PIKIRAN & PERASAAN dari Syaitan
dan mana PIKIRAN & PERASAAN dari
Tuhan.
Itu sebabnya kita butuh KITABULLAH untuk memfilternya.... Anda bukanlah PIKIRAN & PERASAAN,
tapi PIKIRAN & PERASAAN memang
bertugas memengaruhi Anda...
Karena ANDA bukanlah yang ANDA
PIKIRKAN,
maka jika hadir PIKIRAN yang "Bukan- Bukan" maka tenang saja
sebab pelakunya bukanlah Anda,
kecuali jika Anda "mengamini" dan
"menikmati" Pikiran yang "bukan-bukan"
itu ...
TOLAKlah pikiran yang "bukan-bukan" itu dengan cara MENGABAIKANnya,
TA'AWUDZ, dan BERISTIGHFAR kepada
ALLAH..... Perhatikan EMOSI/PERASAAN Anda...
NASEHATilah ia sesering mungkin dengan
AYAT-AYAT Ilahi,
dan mintalah Allah agar menTENANGkan
sang EMOSI.
Anda bukanlah EMOSI yang Anda rasakan. Anda mah Anda, EMOSI mah ya Emosi.
Kalau EMOSI sedang menTEROR Anda dan
tidak mau diajak berDAMAI,
maka berdo'alah "Hasbunallah wani'mal
wakiil, ni'mal maula wani'man nashiir"
(Artinya : Cukup Allah bagiku sebagai Pelindung dan Penolong dan Allah lah
sebaik-baik Pelindung dan Penolong) So, Tidak perlulah PIKIRAN dan PERASAAN
Anda...
menganalisa TAKDIR Allah yang belum
terjadi atas diri Anda...
sehingga Anda GELISAH karena analisa
Anda dan bukan GELISAH karena takdir Nya...
sebab takdir-Nya nanti masih BELUM
TERJADI pada diri Anda ....
kalaupun kelak sudah TERJADI dan Anda
tidak menyukainya maka TERIMALAH,
karena takdir itu pasti yang TERBAIK (baca : tercocok) untuk Anda, PASTI!!! Sehingga lebih baik RASAkan saja
keHADIRan Anda bersamaNya di setiap
"saat" ..
maka Anda niscaya selalu diJAGA-Nya...
Jangan Takut dan Jangan Khawatir...
PenJAGAan-Nya sangatlah SEMPURNA... BEBASkan diri Anda dari PIKIRAN Anda
sendiri.
SEJATINYA, Anda berbuat NEGATIF
bukanlah karena PIKIRAN Anda ,
tapi karena Anda SENDIRI yang kok mau-
maunya diPENGARUHi oleh PIKIRAN Anda. Itu sebabnya kelak ANDA-lah yang
berTANGGUNG JAWAB di hadapan Allah,
...bukan PIKIRAN Anda.
Kelak PIKIRAN hanya menjadi SAKSI
dalam pengHISABan Anda,
sebagaimana Penglihatan, Pendengaran, dan Fuad yang menjadi saksi.
PIKIRAN adalah UJIAN, tempat SYAITHAN
memBISIKkan banyak hal.
Belajar menCUEKkan PIKIRAN berarti
Anda belajar menCUEKkan SYAITHAN.
Yuwaswisu fii shuduurinnaas... Anda adalah ANDA yang diwakili oleh
RUH yang telah dititipkan-Nya...
RUH-lah yang seharusnya menjadi
DRIVER/KENDALI dalam kehidupan Anda
yang singkat...
...sehingga jangan serahkan KENDALI kehidupan Anda kepada PIKIRAN dan
PERASAAN Anda... "Ya Allah, jangan izinkan emosiku,
pikiranku, dan jasadku mengikat,
mencemari, dan memengaruhi kefitrahan
Ruh titipanMu ini.Tolong jagalah Ruh dari-
Mu padaku ini, sehingga Ruh ini tetap bisa
menjadi Driver bagi kehidupanku..." Sahabat, semoga kita terlindungi dari hal
menTUHANkan dan mengABDI kepada
PIKIRAN dan PERASAAN... sebab hanya
Allah lah yang berhak diTUHANkan,
sedangkan PIKIRAN, PERASAAN, dan orang
lain adalah sebagai pembelajaran dan kawan sinergi untuk bersama-sama
bertemu Allah di SORGA nanti , insya
Allah.. Wallahu alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar