____Hamba ALLAH____

____Hamba ALLAH____

Minggu, 28 November 2010

++*10 saran membantu memelihara gambar diri*++

Sepuluh saran untuk
membantu mengembangkan &
memelihara gambar diri yang
sehat :
1. Bencilah dosamu, tapi
jangan pernah membenci
dirimu.
2. Cepatlah untuk menyesali
kesalahan.
3. Apabila Rabb memberimu
terang, berjalanlah di dalam
terang-Nya itu.
4. Berhentilah mengatakan
hal-hal yang buruk tentang
dirimu sendiri. Rabb
mencintaimu dan tidaklah
benar jika kamu membenci
sesuatu yang Dia cintai. Dia
mempunyai rancangan-
rancangan yang indah bagimu,
jadi kamu melawan-Nya jika
kamu berbicara secara negatif
mengenai masa depanmu
sendiri.
5. Janganlah takut untuk
mengaku bahwa kamu telah
berbuat kesalahan, tapi
janganlah selalu berprasangka
bahwa kamulah yang salah
setiap saat ada yang tidak
benar.
6. Jangan terlalu memikirkan
apa yang sudah kamu
lakukan, baik yang benar
maupun yang salah; itu sama
dengan memikirkan terus diri
sendiri! Pusatkanlah pikiranmu
kepada Rabb!
7. Jagalah dirimu sendiri
secara fisik. Manfaatkanlah
dengan sebaik-baiknya apa
yang Rabb telah berikan
padamu demi tugasmu, tapi
janganlah menjadi terobsesi
dengan penampilanmu.
8. Janganlah berhenti untuk
belajar tapi jangan sampai
ilmu itu membuat kamu
sombong. Rabb memakai
kamu bukan karena apa yang
ada di dalam kepalamu
melainkan karena apa yang
ada di dalam hatimu.
9. Sadarilah bahwa setiap
talentamu adalah anugerah,
bukanlah sesuatu yang kamu
ciptakan sendiri; jangan
pernah merendahkan orang
lain yang tidak sanggup
melakukan apa yang kamu
dapat lakukan.
10. Janganlah meremehkan
kelemahan-kelemahan dirimu.
Semoga bermanfaat....
+++++SALAM SABAR+++++++
+

Sabtu, 27 November 2010

Obat Hati Yang Gersang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Abu Hurairah ra. bercerita,
seseorang melapor kepada
Rasulullah saw, tentang
kegersangan qalbu yang di
alaminya. Nabi menegaskan,
bila engkau mau
menghidupkan qalbumu, beri
makanlah orang orang miskin
dan cintai anak yatim (H.R.
Ahmad).
Saya mengutip hadist ini, ingat
akan kegelisahan hidup
seorang teman. Perasaan
serba kurang, padahal ia telah
berada dalam standart hidup
cukup mampu. Memiliki
rumah ukuran besar dan satu
mobil. Lantas mengapa ia
masih juga gelisah?
Saya menyarankan dia untuk
menunaikan zakat, infak,
sedekah, dan kepedulian
lainnya yang di landasi tujuan
membahagiakan fakir, miskin,
dan yatim sebagai ekspresi
dari jiwa syukur atas anugerah
nikmat Allah. Syukur di sini
adalah aktivitas yang lahir
dari keyakinan, bahwa harta
yang di milikinya, titipan Allah
yang harus dipergunakan
secara proporsional sesuai
dengan yang di kehendaki-
Nya.
Konon Nabi Ibrahim As. tidak
bersedia makan kecuali jika
ada beberapa tamu yang ikut
serta makan bersama di
mejanya. Suatu saat ketika
terjadi tidak ada seorang
tamu pun yang datang
kerumahnya, padahal ia sudah
merasa lapar. Ibrahim pun
pergi keluar untuk mencari
seseorang yang bersedia
diajak makan bersamanya.
Akhirnya di tepi hutan, ia
bertemu dengan seorang yang
telah berusia lanjut.
Ibrahim pun mengundangnya
untuk makan. Di tengah
perjalanan, Ibrahim as
bertanya kepada lelaki tua itu
mengenai agama yang di
anutnya. Si lelaki tua itu
menjawab, bahwa ia seorang
yang tidak beragama
(Atheist). Mendengar hal ini,
Ibrahim menjadi marah dan
membatalkan undangan
makannya kepada si lelaki tua
itu.
Namun tak lama setelah itu,
Ibrahim as mendengar suara
dari atas “ Wahai Ibrahim,
kami bersabar atasnya selama
tujuh puluh tahun meskipun ia
tidak beriman (kepada kami),
namun engkau tidak dapat
bersabar atasnya, meskipun
hanya tujuh menit saja ?”
Mendengar itu, Ibrahim as pun
sadar, lalu ia segera menyusul
lelaki tua itu untuk kembali
kerumahnya untuk makan
malam bersamanya.
Rasulullah saw bersabda,
“ Seseorang yang melewati
malamnya dengan perut
kenyang sedangkan
tetangganya menderita lapar,
berarti ia tidak pernah
beriman kepadaku. Pada hari
kiamat kelak, Allah tidak
akan memandang penduduk
suatu negri yang salah satu
warganya kelaparan. ”
Ketika seorang miskin mati
kelaparan, itu terjadi bukan
karena tuhan tidak
memperhatikannya. Tetapi
karena kita enggan
memberikan kepada orang itu
sesuatu yang dibutuhkannya.
Lantaran ada bisik rasa selalu
kekurangan dalam hati kita.
Sehingga kita lebih takut rugi
jika memberi. Padahal seperti
wasiat Rasulullah SAW,
memberi dan mencintai fakir
miskin, obat mujarab untuk
menjernihkan dan
menenangkan hati dan jiwa
manusia.
Itu sepenggal cerita teladan
yang penting untuk kita simak
dan perlu kita apresiasikan
dalam keseharian. Supaya kita
terbebas dari berbagai penykit
yang muncul beragam dalam
dekade ini. Dimana banyak
penyakit yang timbul dalam
kekinian, banyak disebabkan
karena persoalan mintal yang
tidak dilandasi rasa syukur,
tetapi sebaliknya gengsi dan
keserakahan berkecamuk
dibenaknya. Na ’udubillah
tsumma Na’udubillah. Semoga
kita dapat membebaskan diri
dari penyakit hati dan ketidak
pedulian. Dan semoga kita
senantiasa diberikan
kesehatan serta kebahagian
oleh Allah. Cerita ini juga
modah-modahan memberikan
ilham mamfaat bagi kita
semua, amien ya Mujibas
Saailien.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

◆Siapakah kita?◆

SIAPAKAH KITA........ ?
Siapakah orang yang sibuk?
Orang yang sibuk adalah orang
yang suka menyepelekan
waktu solatnya seolah-olah ia
mempunyai kepentingan yg
lebih penting..
Siapakah orang yang manis
senyumanya?
Orang yang mempunyai
senyuman yang manis adalah
orang yang ditimpa musibah
lalu dia berkata “Inna lillahi
wainna illaihi rajiuun.” Lalu
sambil berkata,”Ya Rabb, Aku
redha dengan ketentuanMu
ini ”, sambil mengukir
senyuman.......
Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang
yang bersyukur dengan apa
yang ada dan tidak lupa akan
kenikmatan dunia yang
sementara ini.....
Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah
orang tidak puas dengan
nikmat yang ada selalu
menumpuk-numpukkan
harta.....
Siapakah orang yang rugi?
Orang yang rugi adalah orang
yang sudah sampai usia
pertengahan namun masih
berat untuk melakukan ibadat
dan amal-amal kebaikan....
Siapakah orang yang paling
cantik?
Orang yang paling cantik
adalah orang yang mempunyai
akhlak yang baik........
Siapakah orang yang
mempunyai rumah yang paling
luas?
Orang yang mempunyai rumah
yang paling luas adalah orang
yang mati membawa amal-
amal kebaikan di mana
kuburnya akan di perluaskan
sejauh mata memandang........
Siapakah orang yang
mempunyai rumah yang sempit
lagi dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah
yang sempit adalah orang yang
mati tidak membawa amal-
amal kebaikkan lalu kuburnya
menghimpitnya......
Siapakah orang yang
mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal
adalah orang-orang yang
menghuni syurga kelak karena
telah menggunakan akal
sewaktu di dunia untuk
menghindari siksa
neraka..........

Mutiara Sabda Nabi

Dakwah, mulai dari mana?
Imam Bukhari rahimahullah
meriwayatkan di dalam
Shohihnya
حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ
الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ عَنْ
زَكَرِيَّاءَ بْنِ إِسْحَاقَ عَنْ
يَحْيَى بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
صَيْفِيٍّ عَنْ أَبِي مَعْبَدٍ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ
مُعَاذًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِلَى
الْيَمَنِ فَقَالَ ادْعُهُمْ إِلَى
شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ فَإِنْ هُمْ
أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ
اللَّهَ قَدْ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ
خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ
يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ فَإِنْ هُمْ
أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ
اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ
صَدَقَةً فِي أَمْوَالِهِمْ تُؤْخَذُ
مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى
فُقَرَائِهِمْ
Abu ‘Ashim ad-Dhahhak bin
Mukhallad menuturkan kepada
kami dari Zakariya bin Ishaq
dari yahya bin Abdullah bin
Shaifi dari Abu Ma ’bad dari Ibnu
Abbas radhiyallahu’anhuma
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam suatu saat mengutus
Mu ’adz radhiyallahu’anhu
menuju Yaman, maka beliau
berpesan, “Ajaklah mereka
kepada syahadat laa ilaaha
illallaah dan bersaksi bahwa
aku adalah utusan Allah.
Kemudian apabila mereka telah
menaatinya maka
beritahukanlah kepada mereka
bahwa Allah mewajibkan
kepada mereka mengerjakan
shalat lima waktu pada setiap
sehari semalam. Kemudian
apabila mereka telah
menaatinya maka
beritahukanlah kepada mereka
bahwa Allah juga mewajibkan
kepada mereka sedekah/zakat
dalam harta mereka yang
diambil dari orang-orang kaya
mereka dan diberikan kepada
orang-orang miskin di antara
mereka. ” (HR. Bukhari)
Dunia ini tidak ada apa-apanya
Imam Muslim rahimahullah
meriwayatkan di dalam
Shahihnya :
حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ
حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ
أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ
عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى
بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ
أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ
صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ
آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ
مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ
لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ وَيُؤْتَى
بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي
الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي
الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ
آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ
هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ
فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ
مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا
رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ
Amr an-Naqid menuturkan
kepada kami. Dia berkata;
Yazid bin Harun menuturkan
kepada kami. Dia berkata;
Hammad bin Salamah
memberitakan kepada kami
dari Tsabit al-Bunani dari Anas
bin Malik, dia berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Pada hari
kiamat nanti akan didatangkan
penduduk neraka yang ketika di
dunia adalah orang yang paling
merasakan kesenangan di sana.
Kemudian dia dicelupkan di
dalam neraka sekali celupan,
lantas ditanyakan kepadanya,
‘ Wahai anak Adam, apakah
kamu pernah melihat kebaikan
sebelum ini? Apakah kamu
pernah merasakan kenikmatan
sebelum ini ?’. Maka dia
menjawab, ‘Demi Allah, belum
pernah wahai Rabbku!’. Dan
didatangkan pula seorang
penduduk surga yang ketika di
dunia merupakan orang yang
paling merasakan kesusahan di
sana kemudian dia dicelupkan
ke dalam surga satu kali
celupan. Lalu ditanyakan
kepadanya, ‘Wahai anak Adam,
apakah kamu pernah melihat
kesusahan sebelum ini? Apakah
kamu pernah merasakan
kesusahan sebelum ini ?’. Maka
dia menjawab, ‘Demi Allah,
belum pernah wahai Rabbku,
aku belum pernah merasakan
kesusahan barang sedikit pun.
Dan aku juga tidak pernah
melihat kesulitan sama
sekali. ’.” (HR. Muslim)
Sampai kapan kau akan jera?
Imam Bukhari rahimahullah
meriwayatkan di dalam
Shahihnya
حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ
جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ سَمِعْتُ
ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا يَقُولُ سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْ كَانَ
لِابْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ
لَابْتَغَى ثَالِثًا وَلَا يَمْلَأُ
جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا التُّرَابُ
وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Abu ‘Ashim menuturkan kepada
kami dari Ibnu Juraij dari Atha’,
dia berkata; Aku mendengar
Ibnu ‘Abbas
radhiyallahu’anhuma. Dia
berkata; Aku mendengar Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “Seandainya anak
keturunan Adam memiliki dua
lembah harta niscaya dia masih
akan mencari yang ketiga. Dan
tidak akan pernah menyumbat
rongga anak Adam selain
tanah, dan Allah menerima
taubat bagi siapa pun yang mau
bertaubat. ” (HR. Bukhari)
Memesan rumah di surga Imam
Abu Dawud rahimahullah
meriwayatkan di dalam
Sunannya :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ
الدِّمَشْقِيُّ أَبُو الْجَمَاهِرِ
قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو كَعْبٍ
أَيُّوبُ بْنُ مُحَمَّدٍ السَّعْدِيُّ
قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ
حَبِيبٍ الْمُحَارِبِيُّ عَنْ أَبِي
أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي
رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ
الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا
وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ
لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ
كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي
أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ
خُلُقَهُ
Muhammad bin Utsman ad-
Dimasyqi Abu al-Jamahir
menuturkan kepada kami. Dia
berkata; Abu Ka ’b Ayyub bin
Muhammad as-Sa’di
menuturkan kepada kami. Dia
berkata; Sulaiman bin Habib al-
Muharibi menuturkan kepadaku
dari Abu Umamah, dia berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Aku akan
menjamin sebuah rumah di
dasar surga bagi orang yang
meninggalkan debat meskipun
dia berada dalam pihak yang
benar. Dan aku menjamin
sebuah rumah di tengah surga
bagi orang yang meninggalkan
dusta meskipun dalam keadaan
bercanda. Dan aku akan
menjamin sebuah rumah di
bagian teratas surga bagi orang
yang membaguskan
akhlaknya.” (HR. Abu Dawud.
Dihasankan oleh al-Albani
dalam as-Shahihah)
Kalau perlu harus merangkak!
Imam Bukhari rahimahullah
meriwayatkan di dalam
Shahihnya :
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ
عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ
عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا
فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ
الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا
أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ
لَاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا
فِي التَّهْجِيرِ لَاسْتَبَقُوا
إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي
الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ
لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
Abdullah bin Yusuf menuturkan
kepada kami. Dia berkata;
Malik mengabarkan kepada
kami dari Sumay bekas budak
Abu Bakar dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah -
radhiyallahu ’anhu- bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Seandainya
orang-orang itu mengetahui
keutamaan yang terdapat pada
mengumandangkan adzan dan
berada di shaf yang pertama
lalu ternyata apabila mereka
tidak bisa mendapatkan hal itu
kecuali dengan mengundi
dengan anak panah niscaya
mereka pun akan mau
mengundi untuk
memperolehnya. Dan kalau
seandainya mereka mengetahui
keutamaan bergegas menuju
shalat niscaya mereka pun akan
berlomba mendatanginya. Dan
seandainya mereka (kaum
lelaki) mengetahui keutamaan
yang terdapat pada shalat
‘Isyak dan Subuh (berjama’ah di
masjid, pen) niscaya mereka
akan mau mendatanginya
meskipun harus dengan cara
merangkak. ” (HR. Bukhari).
Ucapan yang paling dicintai
Allah Imam Muslim
meriwayatkan di dalam
Shahihnya;
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي
شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ
أَبِي بُكَيْرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ
الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي عَبْدِ
اللَّهِ الْجِسْرِيِّ مِنْ عَنَزَةَ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُخْبِرُكَ
بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَخْبِرْنِي بِأَحَبِّ الْكَلَامِ
إِلَى اللَّهِ فَقَالَ إِنَّ أَحَبَّ
الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ سُبْحَانَ
اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Abu Bakr bin Abi Syaibah
menuturkan kepada kami;
Yahya bin Bukair menuturkan
kepada kami dari Syu ’bah dari
al-Jurairi dari Abu Abdillah al-
Jisri dari ‘Anazah dari Abdullah
bin Shamit dari Abu Dzar
radhiyallahu ’anhu, dia berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Maukah aku
beritahukan kepadamu ucapan
yang paling dicintai oleh
Allah ?”. Maka aku katakan,
“Wahai Rasulullah,
beritahukanlah kepadaku
ucapan yang paling dicintai
Allah itu. ” Beliau pun
menjawab, “Sesungguhnya
ucapan yang paling dicintai
Allah adalah ‘Subhanallahi wa
bihamdih’ (Maha suci Allah dan
dengan memuji kepada-
Nya). ” (HR. Muslim)
Malu bagian dari iman Imam
Bukhari rahimahullah
meriwayatkan di dalam
Shahihnya :
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكُ
بْنُ أَنَسٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ
وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِي الْحَيَاءِ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُ
فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنْ الْإِيمَانِ
Abdullah bin Yusuf menuturkan
kepada kami. Dia berkata;
Malik bin Anas mengabarkan
kepada kami dari Ibnu Syihab
dari Salim bin Abdullah dari
ayahnya bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah melewati salah seorang
lelaki dari kaum Anshar sedang
menasehati saudaranya karena
rasa malu yang ada pada orang
itu, maka Rasulullah shallallahu
‘ alaihi wa sallam bersabda,
“Biarkanlah dia, sesungguhnya
rasa malu itu adalah bagian
dari iman. ” (HR. Bukhari)
Jalan menuju surga Imam
Muslim rahimahullah
meriwayatkan di dalam
Shahihnya :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ
عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ
الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ
كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى
مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ
فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ
سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ
فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا
كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ
فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ
بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا
اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ
بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ
كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ
بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ
عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ
وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ
وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ
وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ
يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
Dari Abu Hurairah -
radhiyallahu ’anhu-, dia berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Barangsiapa
yang menghilangkan kesulitan
hidup yang dialami oleh seorang
mukmin di dunia niscaya Allah
akan lepaskan darinya beban
kesulitan hidup pada hari
kiamat. Barangsiapa yang
memberikan keringanan bagi
orang yang kesulitan melunasi
hutang maka Allah akan
ringankan bebannya di dunia
dan di akhirat. Barangsiapa
yang menutupi keburukan
seorang muslim maka Allah
akan menutupi keburukannya di
dunia dan di akhirat. Allah
senantiasa menolong seorang
hamba selama dia mau
menolong saudaranya.
Barangsiapa yang menempuh
suatu jalan dalam rangka
mencari ilmu maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju
surga. Tidaklah suatu kaum
berkumpul di dalam salah satu
rumah Allah dengan membaca
Kitabullah di dalamnya dan
saling mempelajarinya di antara
mereka melainkan akan turun
kepada mereka ketenangan dan
kasih sayang akan meliputi
mereka serta para malaikat
akan meliputi mereka, Allah
juga akan menyebut-nyebut
mereka di hadapan para
malaikat yang ada di sisi-Nya.
Barangsiapa yang lambat
amalnya maka tingginya garis
keturunannya tidak bisa
mempercepat pahala
amalnya. ” (HR. Muslim)
Mukmin, mujahid, dan muhajir
Imam Ahmad bin Hanbal -imam
Ahlus Sunnah- rahimahullah
meriwayatkan di dalam Musnad
Fadhalah bin Ubaid al-Anshari
radhiyallahu ’anhu :
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ إِسْحَاقَ
قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ
قَالَ أَنْبَأَنَا لَيْثٌ قَالَ
أَخْبَرَنِي أَبُو هَانِئٍ
الْخَوْلَانِيُّ عَنْ عَمْرِو بْنِ
مَالِكٍ الْجَنْبِيِّ قَالَ
حَدَّثَنِي فَضَالَةُ بْنُ
عُبَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ
أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِالْمُؤْمِنِ مَنْ
أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى أَمْوَالِهِمْ
وَأَنْفُسِهِمْ وَالْمُسْلِمُ مَنْ
سَلِمَ النَّاسُ مِنْ لِسَانِهِ
وَيَدِهِ وَالْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ
نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ
وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ الْخَطَايَا
وَالذَّنُوبَAli bin Ishaq
menuturkan kepada kami. Dia
berkata; Abdullah menuturkan
kepada kami. Dia berkata; Laits
mengabarkan kepada kami. Dia
berkata; Abu Hani ’ al-Khalulani
memberitakan kepada saya dari
Amr bin Malik al-Janbi, dia
berkata; Fadhalah bin Ubaid
menuturkan kepada saya. Dia
berkata; Rasulullah shallallahu
‘ alaihi wa sallam bersabda
ketika haji perpisahan, “Aku
akan kabarkan kepada kalian
bahwa sosok mukmin yang
sejati itu adalah seorang muslim
yang orang lain bisa merasa
aman dari gangguannya dalam
hal harta dan diri mereka.
Sedangkan seorang muslim
yang sejati adalah orang yang
orang lain bisa selamat dari
gangguan lisan dan tangannya.
Adapun seorang mujahid adalah
orang yang bersungguh-sungguh
dalam menundukkan hawa
nafsunya dalam melaksanakan
ketaatan kepada Allah. Dan
seorang muhajir/orang yang
berhijrah adalah orang yang
meninggalkan kesalahan dan
dosa-dosa.” (HR. Ahmad
disahihkan sanadnya oleh
Syaikh al-Albani dalam as-
Shahihah).

Wanita Pendamba Surga

Wanita Pendamba Surga
Wanita pendamba syurga,
Pesona akhlakmu bagai
mutiara yang berkilauan,
Halus tuturmu
menggambarkan pribadi yang
santun,
Kecantikan hatimu laksana
kapas tanpa noda,
Kesejukan aura jiwamu seperti
bidadari syurga,
Kau hiasi dirimu dengan
bingkaian akhlak islami,
Semakin berwibawa karena
auratmu terhijabi.
Saat wanita lain bergelimang
kesenangan semu,
Menari-nari di atas lantai
dansa,
Menenggak arak dalam gelas-
gelas kristal,
Engkau justru mengurung diri
Mentafakuri kehidupan akhirat
yang masih ghaib,
Mengembara dalam pencarian
jati diri.
Di saat wanita lain asyik
memilih busana trendi
Sibuk memoles tubuh dan
wajah
Berlomba memamerkan aurat
mereka
Engkau justru tampil bersahaja
Dalam balutan gamis dan
kerudung panjang
Engkau sembunyikan auratmu
Agar tak terjamah pesona
kecantikan itu
Dari mata-mata lelaki jalang.
Di saat wanita-wanita lain
tertawa lepas
Menikmati euphoria tanpa
batas
Menebar cinta basi pada lelaki
Engkau justru menangis dalam
sujud
Mendaki taubat dalam bukit
tahajud
Mengemis ampunan pada
Penggenggam nyawa
Menutup lisan dari bicara sia-
sia.
Di saat wanita-wanita lain
mengidolakan
Miyabi, Britney Spears, Celine
Dion, Maddona
Engkau mengidolakan
Khadijah, Maryam, Asiyah,
Fatimah
Di saat wanita lain bangga
aibnya terbuka
Puas jika namanya di puja-puja
Engkau justru mengasingkan
diri dari gemerlap dunia
Merahasiakan kebaikan yang
kau lakukan pada sesama
Karena takut jatuh pada
perbuatan riya ’.
Di saat wanita-wanita lain
menghabiskan waktu di plaza
Menghamburkan materi
dengan sia-sia
Engkau justru menghabiskan
waktumu di mushola
Menguatkan zikir dan memuja
asma-Nya.
Merenda istigfar di atas
sajadah cinta. Di saat wanita-
wanita lain hanyut dalam
pesona zaman
Bercengkerama liar dengan
segala kemewahan
Sibuk memuja artis-artis
idaman
Engkau justru sibuk mengkaji
ilmu
Mendakwahkan agama Islam
tanpa ragu dengan segala
kesulitan
Meneriakkan kalimat jihad
militan.
Di saat wanita-wanita lain sibuk
menenteng majalah erotis
Menggumbar gosip sesama
secara sadis
Engkau justru teguh pada Al-
Qur ’an dan hadis
Yang kau jadikan pegangan
hidup
Agar iman di dadamu tidak
redup.
Wanita pendamba syurga…
Agungnya akhlakmu
berselimut mutiara
Pada rahimmu kelak generasi-
generasi agama
Akan Allah amanahkan
Engkau calon madrasah
pertama
Saat mujahid-mujahid terlahir
di dunia.

●Ñåungañ Çintå Illåhi●

Oh Cinta, Jangan Pergi Sedetik
pun
CINTA.
Tema yang tak lekang oleh
waktu, yang selalu saja
disuka oleh siapapun dan
kapan pun. Cinta yang
membuat dada bergetar
karena
jantung memompa darah lebih
cepat dari biasanya. Cinta yang
membuat dunia
serasa penuh warna, bahkan
tak jelas lagi antara maya dan
nyata. Ya …cinta
selalu saja asyik untuk
dibicarakan.
Cinta tak melulu hubungan
antara dua lawan jenis.
Cinta tak selalu berisi hasrat
dan nafsu semata. Cinta juga
bisa meraih posisi
tertingginya ketika kita bisa
melewati hal berbau materi.
Inilah ketika cinta
menemui kehakikian dirinya,
yaitu cinta kepada Yang
Mahatinggi. Cinta Ilahi
adalah cinta yang tak terperi
dan tak pernah tergantikan.
Ada saatnya kita ditinggal oleh
orang yang kita
cintai. Ayah, ibu, dan saudara
satu hari nanti akan pergi,
entah karena pindah
tempat tinggal di dunia atau
bahkan menuju kea lam
akhirat alias meninggal.
Sahabat ada kalanya
berkhianat. Kekasih pun ada
masanya harus beranjak ketika
masanya tiba. Sesetia apapun
kekasih kita, dia tidaklah
abadi. Keberadaan
dirinya fana. Gelombang
cintanya naik dan turun, labil,
tak pernah stabil. Bila
semua kondisi sudah begini
keadaannya, tinggallah satu
cinta yang bertahan
untuk selamanya.
...Ada
saatnya kita ditinggal oleh
orang yang kita cintai. Sesetia
apapun kekasih
kita, dia tidaklah abadi.
Gelombang cintanya naik dan
turun....
Cinta ini tak pernah mengenal
akhir. Cinta ini begitu
tulus, tak pernah mengharap
apa pun dari yang dicintai.
Cinta yang tak kenal
usai dan tak kan pernah
meninggalkan kita hingga
kelak bumi dan seisinya usai.
Sayangnya, seringkali kita
menyia-nyiakan cinta putih ini.
Ibarat matahari yang
selalu bersinar di kala siang,
tak jarang kita lupa akan
keberadaannya itu sendiri.
Keberadaan cinta dari Sang
Mahacinta ini sering kita
abaikan.
Di atas semua cinta yang ada,
cinta yang satu ini
berbeda. Di tengah
mendurhakanya kita sebagai
manusia, Dia, Sang Mahacinta
tak
pernah murka. Mahakasihnya
terus mengalir. Terbukti masih
disuplainya oksigen
untuk kita hirup, dan nyawa
untuk memperpanjang jatah
kontrak kita di dunia.
Padahal bila mau, bisa saja Ia
menghentikan semua jenis
penyewaan fana ini.
Tapi sungguh, selalu ada celah
yang diberi-Nya agar manusia
mau bertaubat dan kembali
pada-Nya.
Maka, pantas bila untuk cinta
yang satu ini kita
menghiba agar jangan sampai
ia pergi. Apa jadinya diri ini
bila cinta hakiki
yang memayungi bumi, alam
dan seisinya hengkang dan
menghentikan semua suplai
selama ini? Tak ingin hati
membayangkannya. Bergetar
dada hanya dengan berpikir
selintas tentang kemungkinan
Ia ingin sedikit memberi
pelajaran pada kita.
Na ’udzubillah.
Jangankan sampai murka,
sedikit pelajaran saja sudah
cukup untuk membuat
tunggang-langgang seisi dunia.
Sebut saja tsunami, wasior,
badai Katrina dan banyak lagi
pelajaran lain yang diberi-Nya
untuk kita. Memang
ada peran serta tangan
manusia atas semua kerusakan
itu, tapi tanpa izin-Nya
tentu tak mungkin semua itu
terjadi.
....ada
saatnya nanti, ketika semua
orang yang dicinta telah
berlalu dari kehidupan,
tinggal kita seorang diri
disini....
Sungguh, tak ingin naungan
cinta itu pergi meski
sedetik. Cinta itulah yang
memayungi kehidupan kita di
bumi yang panas, gersang
dank eras ini. Karena ada
saatnya nanti, ketika semua
orang yang dicinta telah
berlalu dari kehidupan, tinggal
kita seorang diri disini.
Lantunan ‘Cinta
jangan Kau pergi, tinggalkan
kusendiri. Cinta jangan Kau
lari, apa arti hidup
ini tanpa cinta dan kasih
sayang-Nya ’, meresep hangat
di jiwa, meninggalkan
jejak yang semakin menambah
timbunan rasa itu pada-Nya.
Ya …pada-Nya saja, bukan
yang lain. [ria fariana/voa-
islam.com]

》IBLIS《

BIODATA IBLIS (coba di
cocokan dengan data
anda)..
-Nama : Iblis
-Gelar : Laknatullah ‘Alaihi
(semoga Allah melaknatnya)
-Lahir : Sebelum diciptakan
manusia
-Tempat tinggal : tempat2 yang
tidak menyebut nama Allah
-Singgasana : Di atas air
-Rumah masa depan : Neraka
Jahanam, seburuk-buruk
tempat tinggal
-Agama : Kafir
-Jabatan : Pimpinan Umum
orang-orang yang dimurkai
Allah dan sesat
-Masa Jabatan : Hingga hari
Kiamat
-Karyawan : Setan jin dan setan
manusia
-Partner dalam bekerja : Orang
yang diam dari kebenaran
-Agen : Dukun dan paranormal
-Musuh : kaum muslimin
-Kekasih di dunia : Wanita yang
hobi telanjang dan pamerkan
aurat
-Cita-cita : Ingin membuat
semua manusia kafir
-Motto : Kemunafikan adalah
akhlak yang paling utama
-Hobi : Menyesatkan manusia
dan menjerumuskan ke dalam
dosa
-Lukisan kesayangan : Tato
-Mata pencaharian : Mencari
harta yang haram
-Makanan favorit : Bangkai
manusia (ghibah)
-Tempat favorit : Tempat-
tempat pesta pora dan tempat
maksiat
-Tempat yang dibenci : temat-
tempat ibadah
Alat komunikasi : ghibah
(menggunjing), namimah (adu
domba) , dan dusta
Jurus Andalan :
1. Memoles kebathilan
2. Menamakan Maksiat dengan
nama yang indah
3. Menamakan Ketaatan
dengan nama yang tidak
disukai
4. Masuk melalui pintu yang
disukai manusia
5. Menyesatkan manusia
secara bertahap
6. Menghalang-halangi manusia
dari kebenaran
7. Berlagak sebagai penasihat
Kelemahan :
1. Tidak berkutik di hadapan
orang yang ikhlas
2. kewalahan menghadapi
orang yang berilmu
3. Lari dari suara adzan
4. Lari dari rumah yang
dibacakan al-Baqarah
5. Menyingkir dari orang yang
berdzikir kepada Allah
6. Menangis ketika melihat
orang bersujud kepada Allah
diadaptasi dari kitab
“ Wiqayatul Insan minal Jin wasy
Syayaathin”,..........

Jumat, 19 November 2010

Aku Hanya Wanita Biasa

Judul: Aku hanya wanita biasa
Kepadamu yang akan menjadi
pendampingku
kelak..Terimakasih karena
telah memilihku di antara
ribuan bidadari di luar sana
yang siap untuk kau pilih..
Padahal kau begitu tahu, aku
hanya wanita biasa, yang
sangat jauh dari
sempurna.Karenanya ku ingin
kau tahu, aku bukan wanita
yang sempurna, aku begitu
banyak kekurangan. Maka
ketahuilah..
Kepadamu yang akan
memilihku kelak..
Aku tak sebijak bunda
khadijah, karenanya ku ingin
kau tahu, aku bisa saja
berbuat salah dan begitu
menyebalkan. Maka ku mohon
padamu, bijaklah dalam
menghadapiku, jangan marah
padaku, nasihati aku dengan
hikmah, karena bagiku kaulah
pemimpinku, tak akan berani
ku membangkang padamu..
Duhai kau yang telah
memilihku kelak.. Ingatlah,
tak selamanya aku dapat
tampak cantik di matamu, ada
kalanya aku akan begitu
kusam dan jelek. Mungkin
karena aku begitu sibuk
berjibaku di dapur,
menyiapkan makan untuk kau
dan malaikat-malaikat kita
nanti –insya’Allah-. Maka aku
akan tampak kotor dan
berbau asap. Atau karena
seharian ku harus membenahi
istana kecil kita, agar kau dan
malaikat kita dapat tinggal
dengan nyaman dan sehat.
Maka mungkin aku tak
sempat berdandan untuk
menyambutmu sepulang
bekerja.. Ataukah kau akan
menemukanku terkantuk
kantuk saat mendengar
keluhan dan ceritamu, bukan
karena aku tak suka menjadi
tempatmu menumpahkan
segala rasamu, tapi karena
semalam saat kau tertidur
dengan nyenyak, aku tak
sedetikpun tertidur karena
harus menjaga malaikat kecil
kita yang sedang rewel, dan
ku tau kau letih mengais
rezeki untuk kami maka tak
ingin ku mengusik sedikit pun
lelapmu.. Jadi jika esok pagi
kau mendapatiku begitu letih
dan ada lingkaran hitam di
mataku, maka tetaplah
tersenyum padaku, karena
kau adalah kekuatanku..
Padamu yang menjadi
nahkoda dalam hidupku
kelak..
Ketahuilah, aku tak sesabar
Fatimah, ada kalanya kau
akan menemukanku begitu
marah, menangis dan tak
terkontrol, bukan karena ku
membangkang padamu, tapi
aku hanya wanita biasa, aku
juga butuh tempat untuk
menumpahkan beban di
hatiku, tempat untuk
melepaskan penatku, dan
mungkin saat itu aku tak
menemukanmu, atau kau
begitu sibuk dengan
pekerjaanmu, maka
bersabarlah, yang ku
butuhkan hanya pelukan dan
belaianmu.. Karena bagiku
kau adalah tetesan embun
yang mampu memadamkan
segala resahku..
Ataukah ada kalanya
tanganku akan mencubit dan
memukul pelan si kecil karena
lelah dan penatku di tambh
rengekannya yang tak habis-
habisnya. Sungguh bukan
karena ku ingin menyakitinya,
tapi kadang aku kehabisan
cara untuk menenangkan
hatinya. Maka jangan
membentakku karena telah
menyakiti buah hati kita, tapi
cukup kau usap kepalaku, dan
bisikkan kata sayang di
telingaku, karena dengan itu
ku tau kau selalu menghargai
semua yang ku lakukan untuk
kalian, dan kau akan
menemukanku menangis
menyesali perlakuanku pada
malaikat kita, dan aku akan
merasakan ribuan kali rasa
sakit dari cubitan yang ku
berikan padanya, dan aku
akan berjanji tak akan
mengulanginya lagi..
Padamu yang menjadi imam
dalam hidupku kelak..
Ketahuilah, aku tak secerdas
aisyah.. Maka jangan pernah
bosan mengajariku,
membimbingku ke arah-Nya,
walau kadang aku begitu
bebal dan bodoh, tapi jangan
pernah letih mengajariku..
Jangan segan
membangunkanku di sepertiga
malam untuk bersamamu
bermunajat pada Kekasih
yang Maha Kasih.. Jangan letih
mengingatkanku untuk terus
bersamamu mendulang
pahala dalam amalan-amalan
sunnah.. Bimbing tanganku ke
JannahNya, agar kau dan aku
tetap bersatu di dalamnya.
Padamu yang menjadi kekasih
hati dan teman dalam
hidupku..
Seiring berjalannya waktu,
kau akan menemukan
rambutku yang dulu hitam
legam dan indah, akan
menipis dan memutih. Kulitku
yang bersih akan mulai
keriput. Tanganku yang halus
akan menjadi kasar.. Dan kau
tak akan menemukanku
sebagai wanita cantik, yang
kau khitbah puluhan tahun
yang lalu.. Bukan wanita
muda yang selalu
menyenangkan matamu..
Maka jangan pernah berpaling
dariku.. Karena satu yang tak
pernah berubah, bahkan sejak
dulu akan terus bertambah
dan kian membuncah, yaitu
rasa cintaku padamu..
Ketahuilah.. Tiap harinya, tiap
jam, menit dan detiknya, telah
aku lewati dengan selalu jatuh
cinta padamu..Maka, cintailah
aku, dengan apa adanya aku..
Jangan berharap aku menjadi
wanita sempurna.. Maafkan
aku karena aku bukan putri..
Aku hanya wanita biasa..
Ditulis oleh author http://
www.facebook.com/

Hadist , motivasi, kata mutiara

Barang siapa menyalati
jenazah, maka ia
mendapatkan satu qirath. Jika
ia menghadiri penguburannya,
maka ia mendapatkan dua
qirath. Satu qirath sama
dengan gunung Uhud. (Shahih
Muslim No.1575)
Apabila kalian melihat iringan
jenazah, maka berdirilah
menghormatinya sampai
iringan jenazah itu lewat
meninggalkan kalian atau
sampai diletakkan dalam
kubur. (Shahih Muslim
No.1590)
Seburuk-buruk makanan ialah
makanan walimah jika yang
diundang hanyalah orang-
orang kaya saja sementara
orang-orang yang miskin tidak
diundang. Dan barang siapa
yang tidak memenuhi
undangan, maka berarti ia
telah berbuat durhaka kepada
Allah dan Rasul-Nya. (Shahih
Muslim No.2585)
Apabila seorang istri
bermalam meninggalkan atau
menjauhi tempat tidur
suaminya maka malaikat akan
melaknatinya sampai pagi.
(Shahih Muslim No.2594)
————————————————–
Barang siapa memiliki anjing
yang bukan anjing pemburu,
penjaga ternak atau penjaga
ladang, maka setiap hari
pahalanya berkurang dua
qirath. (Shahih Muslim
No.2947)
————————————————–
Barang siapa mengambil
sejengkal tanah dengan zalim,
maka Allah akan
mengalungkannya di hari
kiamat setebal tujuh lapis
bumi. (Shahih Muslim No.3020)
————————————————–
Orang muslim tidak dapat
mewarisi orang kafir dan
orang kafir tidak dapat
mewarisi orang muslim.
(Shahih Muslim No.3027)
Ada seorang wanita pelacur
melihat seekor anjing di atas
sumur dan hampir mati
karena kehausan. Lalu wanita
itu melepas sepatunya,
diikatnya dengan kerudungnya
dan diambilnya air dari sumur
(lalu diminumkan ke anjing
itu). Dengan perbuatannya itu
dosanya diampuni. (HR.
Bukhari)
Orang yang menarik kembali
pemberiannya itu seperti
orang yang menelan kembali
muntahnya. (Shahih Muslim
No.3050)
————————————————–
Sesungguhnya Allah Yang
Maha Agung lagi Maha Mulia
melarang kamu sekalian
bersumpah dengan nama
bapak-bapakmu. (Shahih
Muslim No.3104)
Kiamat tidak akan terjadi
sebelum dibangkitkan dajjal-
dajjal pendusta yang
berjumlah sekitar tiga puluh,
semuanya mengaku bahwa ia
adalah utusan Allah. (Shahih
Muslim No.5205)
————————————————–
Tidak ada satu negeri yang
tidak dimasuki Dajjal, kecuali
Mekah dan Madinah, dan
tidak ada satu jalan di
Madinah, kecuali terdapat
malaikat yang berbaris
menjaganya. Maka Dajjal
singgah di daerah rawa,
kemudian Madinah
bergoncang tiga kali
goncangan, sehingga seluruh
orang kafir dan munafik
keluar dari sana menuju ke
tempat Dajjal. (Shahih Muslim
No.5236)
Barang siapa mencari
popularitas dengan amal
perbuatannya, maka Allah
akan menyiarkan aibnya dan
barang siapa yang riya dengan
amalnya, maka Allah akan
menampakkan riyanya.
(Shahih Muslim No.5302)
————————————————–
Rasulullah saw. bersabda:
Semua umatku akan ditutupi
segala kesalahannya kecuali
orang-orang yang berbuat
maksiat dengan terang-
terangan. Masuk dalam
kategori berbuat maksiat
terang-terangan adalah bila
seorang berbuat dosa di
malam hari kemudian Allah
telah menutupi dosanya, lalu
dia berkata (kepada
temannya): Hai Fulan! Tadi
malam aku telah berbuat ini
dan itu. Allah telah menutupi
dosanya ketika di malam hari
sehingga ia bermalam dalam
keadaan ditutupi dosanya,
kemudian di pagi hari ia
sendiri menyingkap tirai
penutup Allah dari dirinya.
(Shahih Muslim No.5306)
Berlindunglah kepada Allah
dari kesengsaraan (akibat)
bencana dan dari
kesengsaraan hidup yang
bersinambungan (silih
berganti dan terus-menerus)
dan suratan takdir yang buruk
dan dari cemoohan lawan-
lawan. (HR. Muslim)
Barangsiapa ingin agar
do ’anya terkabul dan
kesulitan-kesulitannya teratasi
hendaklah dia menolong
orang yang dalam
kesempitan. (HR. Ahmad)
————————————————–
Bentengilah hartamu dengan
zakat, obati orang-orang sakit
(dari kalanganmu) dengan
bersodaqoh dan persiapkan
doa untuk menghadapi
datangnya bencana. (HR. Ath-
Thabrani)
Barangsiapa melihat suatu
kemungkaran hendalah ia
merobah dengan tangannya.
Apabila tidak mampu,
hendaklah dengan lidahnya
(ucapan), dan apabila tidak
mampu juga hendaklah
dengan hatinya dan itulah
keimanan yang paling lemah.
(HR. Muslim)
Sesungguhnya Allah
merentangkan tanganNya
pada malam hari memberi
kesempatan taubat bagi
pelaku kesalahan pada siang
hari dan merentangkan
tanganNya pada siang hari
memberi kesempatan taubat
bagi pelaku kesalahan pada
malam hari, sampai kelak
matahari terbit dari Barat
(hari kiamat). (HR. Muslim)
————————————————–
Orang yang belas kasihan
akan dikasihi Arrahman (Yang
Maha Pengasih), karena itu
kasih sayangilah yang di muka
bumi, niscaya kamu dikasih-
sayangi mereka yang di langit.
(HR. Bukhari)
Barangsiapa mendatangi
dukun peramal dan bertanya
kepadanya tentang sesuatu
(lalu mempercayainya) maka
shalatnya selama empat puluh
malam tidak akan diterima.
(HR. Muslim)
Barangsiapa mendatangi
dukun peramal dan percaya
kepada ucapannya maka dia
telah mengkufuri apa yang
diturunkan Allah kepada
Muhammad Saw. (Abu Dawud)

Makna Syahadat

A. Laailahaillallah
Kalimat Laailahaillallah
mempunyai kedudukan yg
agung. Ia memiliki aturan,
syarat-syarat, makna khusus &
konsekuensi. Barang siapa yg
mengucapkan dgn jujur maka
Allah akan memasukannya
dalam surga & barang siapa yg
mengucapkannya dgn dusta
maka darah & hartanya masih
terjaga di dunia akan tetapi
kelak di akhirat hisabnya
diserahkan kepada Allah
Ta ’ala.
“Maka sesungguhnya Allah
mengharamkan atasnya neraka
bagi orang yg mengucapkan
Laailahaillallah karena
merapkan wajah Allah ” (HR
Bukhari & Muslim)
Kalimat ini pendek lafadznya,
sedikit hurufnya & ringan
diucapkan, namun memiliki
bobot yg sangat berat di dalam
timbangan keadilan. Ibnu
Hibban & Al Hakim telah
meriwayatkan dari Abu Sa’id Al
Khudri bahwa Rasulullah SAW
bersabda:
“Musa pernah berkata wahai
Tuhanku, ajarilah aku sesuatu
yg dapat aku pakai untuk ingat
kepada-Mu & do ’a kepada-Mu,
Allah berfirman: Wahai Musa
ucapkanlah ‘Laailahaillallah’,
Musa berkata: Semua hamba-
Mu mengucapkan hal ini. Allah
berfirman: Wahai Musa
seandainya tujuh langit &
penghuninya selain Aku & tujuh
bumi ini di salah satu
timbangan & Laailahaillallah
diletakkan di daun timbangan
lainnya, niscaya Laailahaillallah
akan lebih berat dari itu
semua ” (HR Hakim & Ibnu
Hibban dalam Maurid Adh
Dhom ’an)
Hadist ini menunjukkan
Laailahaillallah merupakan
dzikir yg paling utama.
Sebagaimana yg ditegaskan
oleh hadist dari Abdullah Ibnu
Umar, Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baik do’a adlah do’a di
hari ‘arafah & sebaik-baik do’a
yg aku ucapkan demikian pula
para nabi sebelumku adalah
do ’a Laailahaillallah wahdahu
laa syarikalah, lahulmulku
walahul hamdu wahuwa ‘ala
kuli syai-in qadiir (Tidak ada yg
berhak disembah kecuali Allah
Yg Esa tidak ada sekutu
baginya, milik-Nya segala
kekuasaan & pujian & Dia Maha
Kuasa atas segala
sesuatu)” (HR Ahmad &
Tirmidzi dalam Ad Da’awat No.
3579)
Diantara dalil yg juga
menunjukkan Laailahaillallah
memiliki bobot yg sangat berat
di dalam timbangan keadilan
adalah hadist yg diriwayatkan
oleh Tirmidzi, ia
menghasankannya An Nasa’I &
Al Haakim, ia berkata hadist ini
shahih atas syarat Imam
Muslim dari Abdullah bin ‘Amr,
Rasulullah SAW bersabda:
“Akan dipanggil seorang dari
umatku di atas para pemuka
makhluk pada hari kiamat
kemudian dibentangkan
baginya 99 sijjil (catatn amal)
masing-masing sijjil sepanjang
pan&gan mata. Lalu dikatakan
kepadanya: ‘Apa kamu
mengingkari hal ini?’ Ia
menjawab: ‘Tidak wahai
tuhanku’. Ia ditanya apa kamu
punya alasan lain atau
kebajikan ?’ Dgn rasa takut ia
menjawab: ‘Tidak punya.’ Lalu
ia diberi tahu: ‘Sesungguhnya
kamu memiliki beberapa
kebajikan di sisi Kami & kamu
tidak akan didzalimi sedikitpun
kemudian dikeluarkan baginya
sebuah bithaqah (kartu ucapan
amal) yg di dalamnya tertulis -
Asyhadu anlaailaha illallah wa
asyhadu anna
muhammadarrasulullah- ‘ Maka
ia berkata: ‘Wahai tuhanku apa
maksud dari bithaqah & sijjil
ini ?’ Dikatakan kepadanya:
‘Engkau tidak akan didzalimi
sedikitpun’. Lalu sijjil-sijjil itu
diletakkan di salah satu daun
timbangan & bithaqah di daun
timbangan lainnya, tiba-tiba
sijjil itu menjadi ringan se&gkan
bithaqah malah tambah
berat. ” (HR Tirmidzi No. 2641
dalam Al Imaan, Al hakim
(1/5-6) & selain keduanya)
Kalimat Laailahaillallah
memiliki 2 (dua) rukun, yaitu:
1. Annafyu artinya meniadakan
seluruh sesembahan selain
Allah Ta ’ala
2. Al Itsbaat artinya
menetapkan bahwa yg berhak
disembah hanyalah Allah Ta ’ala
saja.
Kalimat Laailahaillallah tidak
bermanfaat bagi orang-orang
yg mengucapkannya kecuali
dgn memenuhi 7 (tujuh)
persyaratan, yaitu:
1. Al Ilmu artinya mengetahui
maknanya.
2. Al Yakin artinya meyakini
sepenuhnya kebenaran kalimat
itu tanpa ragu & bimbang
sedikitpun.
3. Al Ikhlas artinya ikhlas tanpa
disertai kesyirikan sedikitpun.
4. Ash Shidqu artinya jujur
tanpa disertai sifat
kemunafikan.
5. Al Mahabbah artinya
mencintai kalimat ini & segala
konsekuensinya serta merasa
gembira dgn hal itu.
6. Al Inqiyaad artinya tunduk &
patuh melaksanakan hak-hak
kalimat ini dgn cara
melaksanakan kewajiban atas
dasar ikhlas & mencari ridha
Allah, ini termasuk
konsekuensinya.
7. Al Qabuul artinya apa a&ya
tanpa menolak, hal ini
dibuktikan dgn melaksanakan
perintah & meninggalkan
larangan Allah.
Al Imam Ibnu Rajab berkata:
“ Dari sini jelaskah bahwa
ucapan-ucapan hamba
Laailahaillallah merupakan
pengakuan ia tidak memiliki
sesembahan selain Allah.
Se&gkan makna Al Ilaahu
adalah zat yg dita ’ati & tidak
dimaksiati disertai rasa takut,
memuliakan, mencintai,
mengharap, tawakkal,
meminta & berdo ’a kepada-
Nya. Ini semuanya tidak pantas
diberikan kecuali hanya untuk
Allah. Walhasil, bahwa orang
yg mengucapkan kalimat
tauhid Laailahaillallah harus
mengetahui maknanya &
mengamalkan konsukuensinya
secara lahir & bathin ”.
Dari keterangan di atas
jelaslah bagi kita bahwa makna
‘ Laailahaillallah’ adalah ‘Tidak
ada yg berhak disembah
kecuali Allah ’. Adapun
menafsirkan kalimat
Laailahaillallah dgn makna
‘ Tidak ada pencipta kecuali
Allah’, ‘Tidak ada yg mengatur
kecuali Allah’, ‘Tidak ada tuhan
kecuali Allah’ adalah kurang &
menyelisihi Al Quran & Sunnah.
Juga diantara konsekuensi
Laailahaillallah adalah
menerapkan nama-nama &
sifat-sifat Allah yg telah
ditetapkan oleh Allah & Rasul-
Nya.
DOWNLOAD GAMBAR
B. Muhammadarrasulullah
Konsekuensi dari syahadat …
Muhammadarrasulullah
adalah:
1. Mentaati perintahnya.
“ Hai orang-orang yg beriman,
taatlah kepada Allah & Rasul-
Nya, & janganlah kamu
berpaling dari-Nya, sedang
kamu mendengar (perintah-
perintahnya )” (QS 8:20)
“Katakanlah: Taatlah kepada
Allah & taatlah kepada Rasul,
& jika kamu berpaling maka
sesungguhnya kewajiban rasul
hanyalah apa yg dibebankan
kepadanya, kewajiban kamu
adalah apa yg dibebankan
kepadamu. & jika kamu taat
kepadanya, niscaya kamu
mendapat petunjuk. & tiada
lain kewajiban rasul hanya
menyampaikan (amanatAllah)
dgn terang. ” (QS 24:54)
“Setiap umatku akan masuk ke
dalam syurga, kecuali yg
enggan. Mereka berkata
siapakah yg enggan ya
Rasululloh? Beliau menjawab:
Siapa yg mentaatiku maka ia
akan masuk syurga & siapa yg
mendurhakaiku, maka dialah
yg enggan. ”
2. Membenarkan apa yg di
kabarkannya.
“ Apa yg diberikan Rasul
kepadamu maka terimalah dia.
& apa yg dilarangnya bagimu
maka tinggalkanlah, &
bertaqwalah kepada Allah
sesungguhnya Allah sangat
keras hukuman-Nya. ” (QS 59:7)
“Aku diperintah untuk
memerangi manusia sampai
mereka bersaksi tak ada yg
berhak di sembah kecuali Allah
& sampai mereka percaya
kepadaku & apa yg aku
bawa ” (HR Muslim)
Allah mengancam dgn neraka
Sa ’iir bagi mereka yg tidak
percaya terhadap apa yg di
kabarkannya, “& barangsiapa
yg tidak beriman kepada Allah
& Rasul-Nya maka
sesungguhnya Kami
menyediakan untuk orang-
orang yg kafir neraka yg
bernyala-nyala. ” (QS 48:13)
Abu Bakar Ash-Shiddiq: “Aku
tidaklah meninggalkan apa yg
diperintahkan oleh Rasul
kecuali akan aku kerjakan &
aku takut jika meninggalkan
satu saja & perintah Rasul
maka kebinasaan akan
menimpaku”.
3. Meninggalkan apa yg di
larangnya tanpa ada sifat ragu.
Ada yg mengatakan: “0. . .
hukum ini tidak ada dalam Al-
quran ” sebagaimana yg di
lakukan oleh Inkaarus Sunnah.
Sesungguhnya As-Sunnah itu
adalah menafsirkan &
menjelaskan Al-Quran
sebagaimana firman Allah
ta ’ala:
“& Kami turunkan kepadamu
al-Quran, agar kamu
menerangkan kepada umat
manusia apa yg telah
diturunkan kepada mereka
supaya mereka
memikirkan ” (QS 16:44)
Dari Miqdam bin Ma’di Yakrib
Rasululloh bersabda:
“ Ketahuilah bahwa aku di
berikan Al Quran & sepertinya
bersamanya (yaitu Assunah )”.
Salah satu contoh pentingnya
As-Sunnah untuk memahami Al
Quran:
“ Katakanlah: Siapakah yg
mengharamkan perhiasan dari
Allah yg telah di keluarkan-Nya
untuk hamba-hamba-Nya &
(siapa pulakah yg
rnengharamkan) rezeki yg
baik. Katakanlah: Semuanya itu
(disediakan) bagi orang-orang
yg beriman dalam kehidupan
dunia, khusus (untuk mereka
saja) di hari kiamat.
Demikianlah Kami menjelaskan
ayat-ayat itu bagi orang-orang
yg mengetahui.” (QS 7:32)
4. Tidak beribadah kepada
Allah melainkan dgn cara yg
telah di syariatkan.
Allah telah menyempumakan
agamanya, wahyu telah
terputus & kenabian telah
ditutup sebagaimana firman
Allah:
“ Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu
agamamu & telah Kucukupkan
kepadamu nikmat-Ku & telah
Kuridhai Islam itu jadi
agamamu “ (QS A1-Maidah:3)
5. Syahadat ini juga memiliki
konsekuensi yaitu tidak
meyakini bahwa nabi
Muhammad memiiki sifat
rububiyyah yg punya pengaruh
di alam semesta & tidak berhak
disembah.
Beliau hanyalah seorang
hamba, seorang Rasul yg tidak
didustakan & seorang hamba
yg tidak mampu mendatangkan
mamfaat atau menolak
mudharat bagi dirinya atau
orang lain kecuali atas izin dan
kehendak Allah.
Katakanlah: “Aku tidak
mengatakan kepadamu, bahwa
perbendaharaan Allah ada
padaku, & tidak (pula) aku
mengetahui yg ghaib & tidak
(pula) aku mengatakan
kepadamu bahwa aku ini
malaikat. Aku tidak mengikuti
kecuali apa yg telah
diwahyukan kepadaku.
Katakanlah: “Apakah sama
orang yg buta dgn orang yg
melihat ”. Maka apakah kamu
tidak memikirkan(nya). (QS
6:50)
Hendaknya kita menempatkan
nabi Muhammad pada
kedudukan & martabat yg telah
Allah berikan kepadanya yaitu
sebagai hamba & utusan.
Semoga salawat dan salam
tetap tercurah kepadanya.

Kamis, 18 November 2010

Puisi Istimewa Untuk Muslimah

Duhai muslimah sayang…
Indahnya dirimu di sisi Islam
tercinta..
Martabatmu diangkat oleh
Tuhan..
Dalamagama yang sempurna
ini..
Sayang sungguh sayang Allah
pada kalian…
Duhai muslimah sayang…
Terciptanya engkau yang
mampu menjadi kekuatan dan
kelemahan para muslimin..
Janganlah hendaknya dikau
pergunakan cara yang salah…
Bukankah tinggi tempatmu
tercipta dari azali?
Teristimewa dari rusuk lelaki
pilihanNYA..
*******
Duhai muslimah sayang..
Kini identiti muslimahmu kian
hilang…
Pada zaman akhir yang penuh
kemodenan..
Tak kurang jua kejahilan..
Dimanakah pegangan
agamamu yang pernah teguh
dan tegal dahulu??
Duhai muslimah sayang..
Indahnya kalian di mata
muslimin..
Lagi indah jika terhindar dari
fitnah hati dan fitnah duniawi..
Bagaimana mahu terhindar
andai dengan mudah hatimu
diberi?
Dengan mudah tubuhmu
digauli sesuka hati oleh insan
ajnabi?
Duhai muslimah sayang…
Muslimin menghargai
keindahan dan kecantikan
padamu…
Jangan hilangkan tanggapan
yang mahal itu dengan hawa
nafsu yang merosakkan ia…
Yang bakal,
Menjatuhkan maruahmu
sekeluarga..
Menjadikandirimu lemah dan
tidak berharga..
Tetapi,
Bangkit jua berjuang dalam
agamaNYA..
Menemani muslimin bersama..
*******
Duhai muslimah sayang..
Kehidupan di bumi tidaklah
lama…
Yang payah dijaga perlu terus
tegas dijaga…
Yang mudah binasa perlu
kekal dipelihara dari cela dan
noda…
Hiasi rohani dengan santapan
ilmu Islami..
Yang menuntun keimanan tuk
menjaga kehormatan diri…
Duhai muslimah sayang…
Muslimin juga lemah andai
dirimu tidak kuat…
Kuatlah dirimu menepis
rayuan dan permintaan yang
tersembunyi laknat Tuhan..
Pintu zina itu sentiasa terbuka
andai kalian sedikit alpa..
Jangan muslimah!
Muslimin jua tidak sekuat Nabi
Yusuf menentang hawa
nafsunya..
Tidaklah jua seperti malaikat
yang tidak bernafsu bila
melihat dan terlihat..
Jangan biarkan dirimu mudah
menjadi santapan pandangan
jahat yang tidak mengira
tempat…
Bisikan rakus yang
mengganggu gugat iman
kami, muslimin sekalian…
Duhai muslimah sayang..
Dikau sebaik perhiasan..
Jika menjadi solehah sebagai
pilihan..
Bukan hanya perhiasan dunia
bahkan hidup seorang
muslimin yang mendamba
bidadari dunia..
Jagalah dirimu sebaiknya..
Kelak, kau jua kan mendapat
kebahgiaan dariNYA.
from www.iluvislam.com by
Az-Zahratul Hilwa

JÅNGÅN EMΘSI

JANGAN EMOSI !
" Orang yang kuat itu
bukanlah orang yang kuat
dalam berkelahi, namun
orang yang kuat adalah
orang yang dapat menguasai
emosinya tatkala marah
" (Muttafaqun Alaih).Ada
banyak hal yang kadang
sangat-sangat sepele tetapi
karena sikapi dengan sangat
reaktif dan emosional, tiba-
tiba hal yang sepele itu
menjadi sebuah masalah
yang besar dan berlarut-
larut tanpa ada
penyelesaian yang bijak.
Suatu hari seorang bapak
makan disebuah restoran
bersama dengan
keluarganya. Ketika sedang
asik menyantap makanan,
bapak tersebut melihat
disampingnya ada seorang
anak kecil yang tanpa
sengaja menjatuhkan gelas
dari mejanya. Airnya
tumpah membasahi taplak
meja dan baju si anak.
Spontan ayah anak itu
marah, “Mengapa kamu
tidak hati-hati?” bentak si
ayah. Si anak menangis. Si
ayah makin memarahinya
saja. Bapak yang lain
menyaksikan kejadian itu
hanya geleng-geleng saja.
Menurutnya suasana makan
keluarga tersebut seketika
berubah menjadi kacau.
Tentu saja keadaan tersebut
tidak akan terjadi jika sang
ayah mampu bersikap lebih
bijak, sabar, dan tidak
emosional.
Jia kita renungkan, dalam
hidup ini ada banyak
masalah yang muncul
karena kita terlalu
membesar-besarkan
masalah yang sebenarnya
sederhana saja. Keadaan
akan menjadi lain, keluarga
tersebut akan makan
dengan tenang dan bersuka-
cita, jika si ayah berkata
sambil tersenyum, “Lain kali
hati-hati ya, nak.” Masalah
pun selesai ! Si anak dan
keluarga yang lain pun
senang. Namun, yang sering
terjadi adalah kita lebih
mengutamakan amarah,
menyalahkan orang lain,
keadaan, dan dunia sekitar
jika sedang ditimpa
persoalan. Akibatnya kita
kehilangan dua hal yang
sangat penting dalam hidup
ini, yaitu :
Pertama : Rasa Syukur
Jika terlalu sibuk
menggerutu dan mengeluh,
kita akan kehabisan waktu
untuk bersyukur atas segala
rahmat yang Allah berikan.
Hari ini sebelum kita protes
tentang menu dan rasa
makanan dihadapan kita,
pikirkanlah seseorang yang
tidak memiliki sesuatu untuk
dimakan.
Sebelum kita mengeluh
karena tidak memiliki
banyak materi, pikirkanlah
seseorang yang mengemis
dijalanan hanya untuk
mendapatkan sedikit belas
kasihan dari orang lain.
Sebelum kita mengeluh
karena wajah kita tidak
secantik atau setampan
yang kita inginkan,
pikirkanlah seseorang yang
memiliki wajah lebih buruk.
Sebelum kita mengeluh
tentang kekurangan
pasangan kita, pikirkanlah
banyaknya orang yang
bergumul meminta
pasangan hidup.
Sebelum kita mengeluh
tentang sulitnya hidup ini,
pikirkanlah seseorang yang
terbaring koma di rumah
sakit, bahkan untuk
memikirkan masa depanpun
ia sudah tidak mampu lagi.
Sebelum kita mengeluh
mengenai jarak yang harus
kita tempuh ketika
mengemudi, pikirkanlah
seseorang yang juga
menempuh jarak yang sama
dengan berjalan kaki.
Ketika kita merasa lelah
dan mengeluh tentang
pekerjaan, pikirkanlah
seseorang yang tidak
mempunyai
pekerjaankarena tidak
memiliki kemampuan dan
kesempatan seperti kita
Kedua : Rasa Ikhlas
Kehidupan ini harus diterima
dengan penuh Kebahagiaan
tanpa suatu keharusan
memiliki segalanya dengan
berlebihan.
Jalan kebahagiaan adalah
merasa senang pada diri
kita, apa yang kita kerjakan
dan apa yang kita miliki
merupakan rahasia
kekuatan, kepuasan, dan
kehidupan pribadi yang
berenergi tinggi.
Kebahagiaan
menghubungkan kita dengan
keindahan dan kekuatan
semesta alam, dengan
kekuatan tertinggi kita,
dengan Sang Illahi.
Kebahagiaan berarti
merasakan dan
mengungkapkan
kebahagiaan hidup,
bergembira karena
keindahan dan kekayaan
sebagai makhluk.
Kebahagiaan merupakan
daya pembebas ampuh yang
melepaskan kreativitas,
bakat, kemampuan, dan
kecakapan kita.
Kebahagiaan mengilhami
harapan. Kebahagiaan
memberi makan hati dan
jiwa. Kebahagiaan
membawa semangat ke
dalam hidup kita.
Kebahagiaan menular dan
merupakan pemberian
teerbesar yang dapat kita
berikan kepada diri sendiri
dan orang lain.Jalan
kebahagiaan telah ada. Jalur
itu senantiasa sudah ada
menantikan kita …..
Kebahagiaan membuat
tekanan darah kita yang
tinggi menjadi normal,
pernafasan menjadi lebih
dalam dan teratur sehingga
membawa lebih banyak
oksigen kesel-sel tubuh kita.
Kebahagiaan meningkatkan
vitalitas dan semangat
sehingga kita akan merasa
sehat. Kebahagiaan selalu
memancar membasahi jiwa-
jiwa yang kering dan tandus.
Kebahagiaan merupakan
peristiwa dari dalam keluar.
Kebahagiaan berasal dari
dalam bathin kita untuk
memberkahi dunia kita dan
sekitar kita. Riak-riak
gelombang Kebahagiaan itu
melebar sambil membuat
dunia menjadi lebih baik
bagi kita semua.
" HANYA ORANG YANG
SABAR YANG MAMPU
SENANTIASA BERBHAGIA "
Doa Pembuka Hati I
5 Januari, 2010 7:12 pm
بسم الله الرحمن
الرحيم
حزب الفتح المسمى بحزب
النور
بأبى حسن الشاذلى رحمه
الله
يَااللهُ يَانُورُ
يَاحَقُّ يامُبِيْنُ
افْتَحْ قَلْبِيْ
بِنُوْرِكَ وَ
عَلِّمْنِيْ مِنْ
عِلْمِكَ
Wahai Allah, Sang Pemilik
cahaya, Sang Pemilik
kebenaran, Sang Maha
Penjelas
Bukakanlah hati hamba
dengan cahaya-Mu,
ajarkanlah hamba
sebagian ilmu-Mu.
وفهمني عنك واسمعني
منك وبصرني بك
وأقمني بشهودك
Berikanlah kepada hamba
pemahaman tentang
Dirimu, pendengaran yang
mampu untuk menyimak-
Mu, penglihatan yang
mampu memandang-Mu,
keteguhan untuk
menyaksikan Diri-Mu.
وعرفني الطريق إليك
و هونها علي بفضلك
وألبسني التقوى
منك
Tunjukkanlah kepada
hamba jalan menuju-Mu,
dan dengan karunia-Mu,
mudahkan jalan itu bagi
hamba serta sandangkan
untukku pakaian takwa.
إنك علي كل شيئ
قدير
Sungguh Engkau Maha
Berkuasa atas segala
sesuatu
اللهم ذكرنى وتب علي
واغفرلي مغفرة أنسى
بها كل شيئ سواك
Wahai Allah, ingatkan
hamba untuk senantiasa
ingat pada-Mu, ampuni
hamba dengan ampunan
yang membuat hamba
melupakan segala sesuatu
kecuali Engkau.
وهبلي تقواك واجعلني
ممن يحبك و يخشاك
Anugerahi hamba takwa
pada-Mu, jadikan hamba
termasuk kalangan yang
mencintai dan takut pada-
Mu.
واجعل لي من كل همّ و
غمّ و ضِيْقٍ و هوى و
شهوة و خَطْرة و كلّ
قضاء و أمْر فرجا و
مخرجا
Jadikan untuk hamba jalan
keluar berikut kelapangan
dari segala kedukaan,
kemuraman, kesempitan,
hawa nafsu, syahwat
kesenangan, marabahaya,
dan segala kebutuhan dan
urusan.
أحط علمك بجميع
المعلومات و علت
قدرتك على جميع
المقدورات
Ilmu-Mu meliputi segala
maklumat pengetahuan,
kekuasaan-Mu melampaui
segala kemampuan.