____Hamba ALLAH____

____Hamba ALLAH____

Rabu, 08 Desember 2010

Mempersiapkan anak yang menyejukkan pandangan 2

Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah,
suci dan selamat dari penyimpangan dan
menolak hal-hal buruk yang
membahayakan dirinya. Namun
lingkungan yang rusak dan pergaulan
yang tidak baik akan menodai kefitrahan anak dan dapat mengakibatkan berbagai
penyimpangan dan pada gilirannya akan
menghambat perkembangan akal
fikirannya. Menurut Syekh Fuhaim Musthafa, masa
kanak-kanak ini juga merupakan
kesempatan yang sangat tepat untuk
membentuk pengendalian agama,
sehingga sang anak dapat mengetahui,
mana yang diharamkan oleh agama dan mana yang diperbolehkan. Dalam hal ini, keluarga merupakan
tempat pertama dan alami untuk
memelihara dan menjaga hak-hak anak.
Anak-anak yang sedang tumbuh dan
berkembang secara fisik, akal dan
jiwanya, perlu mendapatkan bimbingan yang memadai. Di bawah bimbingan dan
motifasi keluarga yang continue akan
melahirkan anak-anak yang dikategorikan
‘qurratu a’yun ’. Pada dasarnya anak akan tumbuh dan
berkembang banyak tergantung dan
terwarnai oleh karakter yang dimiliki dan
ditularkan oleh kedua orang tuanya. Al-Ghazali dan Ibn Qayyim al-Jauzyyah
menegaskan bahwa pendidikan di
lingkungan keluarga sangatlah penting,
misalnya dalam hal: 1.Pembiasaan dan contoh-contoh teladan, 2.Memberikan permainan yang wajar dan
mendidik, jangan sampai memberikan
permainan yang mematikan hati, merusak
kecerdasan, 3.Menghindarkannya dari pergaulan yang
buruk karena pengaruh yang positif
diharapkan akan menjadi kerangkan dasar
bagi anak untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya serta bagi
pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Anak-anak yang memiliki pondasi yang
kuat dan kokoh ketika usia dini maka
akan menjadi dasar dan penopang bagi
perkembangan anak memasuki pendidikan
selanjutnya, termasuk mempersiapkan
hidupnya di tengah masyarakat. Menurut pandangan Syekh Mansur Ali
Rajab dalam karyanya Ta ’ammulat fi falsafah al-Akhlaq terdapat paling tidak
lima aspek yang dapat diturunkan dari
seseorang kepada anaknya, yaitu: 1). Jasmaniyah, seperti warna kulit,
bentuk tubuh, sifat rambut dan
sebagainya. 2). Intelektual, seperti kecerdasan dan
atau kebodohan. 3) .Tingkah laku, seperti tingkah laku
terpuji, tercela, lemah lembuat, keras
kepala, taat, durhaka. 4).Alamiyah, yaitu pewarisan internal
yang dibawa sejak kelahiran tanpa
pengaruh dari faktor eksternal. 5) .Sosiologis, yaitu pewarisan yang
dipengaruhi oleh faktor eksternal. Ayat di atas yang menjadi doa sehari-hari
setiap orang tua yang mendambakan
hadirnya keturunan yang qurratu a ’yun, hendaknya dijadikan acuan dalam
pembinaan anak, sehingga tidak lengah
sesaatpun dalam upaya melakukan
pengawasan, pendidikan dan pembinaan
anak-anak mereka. Semoga akan senantiasa lahir dari rahim
bangsa ini generasi yang qurratu a ’yun, bukan hanya untuk kedua orang tuanya,
tetapi juga masyarakatnya dan
bangsanya. Amin. (Habis) Salam Ikhlas !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar