____Hamba ALLAH____

____Hamba ALLAH____

Rabu, 08 Desember 2010

THE POWER OF LOVE

"seseorang yang memiliki rasa cinta dan kasih sayang, maka dia akan rela
berkorban apapun untuk yang dicintanya,
karena kekuatan cinta sangat dahsyat
yang mampu menerjang pagar-pagar
kokoh yang menghadangnya ” Cinta dan kasih sayang adalah karunia
indah yang diberikan allah kepada setiap
makhluknya, berkat curahan cinta
seseorang rela berkorban melakukan
manfaat apapun untuk yang dicintainya
meskipun itu sangat berat dan banyak onak dan duri. Seseorang yang benar-
benar cinta pada tubuhnya maka ia akan
rela meninggalkan rokoknya, seseorang
yang cinta pada orang tuanya maka ia
akan manfaatkan dengan baik uang yang
diamanahkan padanya, cinta pada ilmu maka ia akan belajar dengan sungguh-
sungguh. Begitulah the power of love
yang seharusnya kita pahami dan
ditanamkan pada diri kita, sehingga dapat
dibayangkan betapa manisnya menapaki
kehidupan dengan pengorbanan cinta. menuntut ilmu dengan cinta,
membelanjakan uang dari orang tua
dengan cinta, dan menjaga tubuh dari
bahayanya asap nikotin karena cinta. Cinta kepada allah-lah merupakan cinta
tertinggi dari sekian banyak cabang cinta
yang ada didunia ini. yang dapat
menyingkirkan dan mengalahkan cinta-
cinta yang lain. Kecintaan yang tiada
lawan bandingnya. Seorang sufi wanita dari Basrah yaitu
Rabi'ah Al- Adawiyah pernah berkata
ketika beliau berziarah ke makam
Rasulullah Saw. : "Maafkan aku ya Rasul,
bukan aku tidak mencintaimu, akan tetapi
hatiku telah tertutup untuk cinta yang lain, karena telah penuh cintaku kepada
Allah Swt". Begitulah the power of love seorang
Rabiah Al-Adawiyah kepada allah yang
kekuatanya mampu mengalahkan cinta-
cinta lain, kecintaaan yang paling tertinggi
kepada sang maha pemilik cinta. akan
tetapi bukan berarti tidak dibenarkan cinta pada yang lain. Karena cinta kepada
rasul, cinta kepada istri, cinta kepada
hewan, cinta kepada harta, cinta kepada
teman-teman adalah merupakan suatu
bentuk cinta kepada allah. Dan dia adalah
tempat berpusatnya cinta. (Center of the love) Sewaktu masih kecil Husain cucu
Rasulullah Saw. bertaya kepada ayahnya,
Sayidina Ali ra: "Apakah ayah mencintai
Allah?" Ali ra menjawab, "Ya". Lalu
Husain bertanya lagi: "Apakah ayah
mencintai kakek dari Ibu?" Ali ra kembali menjawab, "Ya". Husain bertanya lagi:
"Apakah ayah mencintai Ibuku?" Lagi-lagi
Ali menjawab,"Ya". Husain kecil kembali
bertanya: "Apakah ayah mencintaiku?" Ali
menjawab, "Ya". Terakhir Si Husain yang
masih polos itu bertanya, "Ayahku, bagaimana engkau menyatukan begitu
banyak cinta di hatimu?" Kemudian
Sayidina Ali menjelaskan: "Anakku,
pertanyaanmu sungguh hebat! Cintaku
pada kekek dari ibumu (Nabi Saw.),
ibumu (Fatimah ra) dan kepada kamu sendiri adalah kerena cinta kepada Allah".
Karena sesungguhnya semua cinta itu
adalah cabang-cabang cinta kepada Allah
Swt. Setelah mendengar jawaban dari
ayahnya itu Husain jadi tersenyum
mengerti. Kecintaan seseorang kepada keluarga,
harta, kedudukan adalah suatu yang
lumrah, siapapun akan berkorban untuk
menjaga keluarganya, hartanya, dan
kedudukanya dikarenakan besarnya rasa
cinta. akan tetapi waspadalah akan kecintaan terhadap mereka, jangan
sampai menjauhkan atau bahkan sampai
melupakan cintanya kepada allah sang
pemilik cinta yang hakiki. Kecintaan yang
harus lebih diunggulkan dari pada cinta
yang lain, dan ini adalah merupakan tolak ukur mengenai keimanan seseorang. Nabi
Saw pernah bersabda; "Belum sempurna imam seseorang itu
hingga ia Mencintai Allah dan Rasulnya
melebihi cintanya dari pada yang lain".
Seseorang yang mencintai allah maka dia
juga akan mencintai makhluk yang lain,
karena cinta kepada allah tidak akan membuat seseorang merusak cintanya
kepada yang lain justru malah sebaliknya
akan sangat mencintainya karena allah.
Akan tetapi cinta yang berlebihan kepada
makhluk bisa jadi melupakan akan cinta
kepada allah. Jadi teringat sepenggal nasehat Aa Gym
dalam ceramahnya, "hati-hati jika
mencintai makhluk, jangan sampai karena
hadirnya makhluk cintamu kepada Sang
pencipta makhluk menjadi berkurang,
karena suatu saat nanti makhluk yang kamu cintai itu bisa saja diambil dari sisi
kamu" Teman pembaca sekalian, jadi mari, dan
silahkanlah bercinta dan mencintai, cinta
yang segalanya hanya karena sang
pemilik cinta. Cinta yang bernilai ibadah
jika disandarkan karena cinta kepadanya.
Dan dia adalah cinta yang lebih berharga dari pada dunia beserta isinya. "Ya Allah karuniakanlah kepada kami
kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada
orang yang mencintai-Mu dan kecintaan
apa saja yang mendekatkan diri kami
pada kecintaan-Mu. Jadikanlah dzat-Mu
lebih kami cintai dari pada air yang dingin bagi orang yang dahaga." Wallahu a ’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar