____Hamba ALLAH____

____Hamba ALLAH____

Rabu, 08 Desember 2010

Harga diri

:- Harga Diri Manusia -:- Sahabat ku.. Setiap orang mempunyai harga diri yang
menggambarkan nilai seseorang...
Dan setiap orang menilai dirinya sesuai
dengan pemahamannya tentang HARGA
buat DIRINYA...
Ada yang harga dirinya disandarkan dengan keturunan, rupa, ilmu, harta, tahta
atau kedudukan.... Lalu harga diri seseorang dilihat oleh
Allah dari apanya...?
Ilmunya...? Hartanya...? Umurnya...?
Pengalaman perjalanannya...? Meskipun tahu segala ilmu...
kita tetap saja BODOH selama belum
mengenal Yang Maha Mengetahui. Meskipun memiliki harta sepenuh bumi...
kita tetap saja MISKIN selama hati belum
merasa kaya dengan Yang Maha Memiliki. Meski rambut sudah memutih...
kita tetap ANAK-ANAK selama kita belum
dewasa menyikapi kehidupan.. Meski sudah berhasil mendatangi berbagai
tempat di penjuru dunia...
kita sebenarnya BELUM PERGI KEMANA-
MANA kalau ruhaniah kita belum bisa
mendatangi hadirat suci Allah Ta’ala. Dan yang menentukan harga diri kita di
hadapan Allah adalah HATI kita,
Dari sekian banyak alasan mengapa kita
harus memperhatikan kehidupan HATI
dan JIWA ini, di antaranya, yaitu: 1. KUALITAS HATI menentukan
KESELAMATAN di akhirat " Hari ketika harta dan anak-anak tidak
berguna, kecuali orang yang menghadap
Allah dengan HATI YANG SELAMAT ” (QS. 26:88-89) Hari ini, harta dan anak sangat besar
pengaruhnya.
Dengan harta orang bisa melakukan apa
saja, karena itu tidak sedikit orang yang
mau melakukan apa saja demi
mendapatkan harta. Anak adalah investasi bagi orang tua. Tetapi, semua itu tidak
langgeng.
Kematian akan membuat kita
meninggalkan apa pun yang kita miliki
dan apa pun yang kita cintai. Keselamatan
kita tergantung apa yang selama ini kita himpun dan simpan dalam
perbendaharaan HATI... HATI yang SELAMAT adalah yang terbebas
dari SYIRIK dan bersih dari sifat-sifat
tercela... 2. KUALITAS HATI adalah HARGA
seseorang di hadapan Allah swt Seekor sapi ditakar harganya dengan
berat dagingnya.
Seekor perkutut dapat mengalahkan
harga sapi bukan karena beratnya daging
tetapi karena keindahan suara.
Sebutir merah delima yang hanya beberapa gram saja dapat melampau
harga sapi dan perkutut karena keindahan
warnanya. Berapa harga kita di hadapan Allah?
Daging dan tulang tubuh kita akan habis
dimakan tanah.
Harta akan kita tinggalkan atau
meninggalkan kita.
Semua yang SIRNA tidak dapat dijadikan takaran bagi yang sesuatu ABADI.
Kita tidak ditakar dari kegantengan,
kecantikan dan kekayaan, kita ditakar dari
keadaan HATI dan AMAL-AMAL kita. Sabda Nabi saw:
“ Sesungguhnya Allah TIDAK MELIHAT RUPA dan HARTA kalian, tetapi Ia
MELIHAT HATI dan AMAL
kalian.” (HR.Muslim dari Abu Hurairah ra) Tidak ada seorang pun yang berselera
membeli BANGKAI meskipun dengan
harga rendah. Demikian juga dengan HATI
yang MATI, tidak ada nilainya sama sekali
dihadapan Allah Ta’ala. Meskipun jasad hidup, kita tetap saja
disebut MAYAT selama HATI tidak
DAWAM (KONTINYU) MENGINGAT Allah.
Bersabda Nabi saw: “ Perumpamaan orang yang INGAT pada Tuhannya dan yang TIDAK INGAT pada
Tuhannya seperti perumpamaan orang
HIDUP dan orang MATI.” (HR. Bukhari dari Abu Musa ra) 3. HATI yang BERSIH dapat MEMBEDAKAN
kebajikan (al-birr) dan dosa (al-itsm) Setiap orang memiliki CERMIN DI DALAM
DIRI.
Itulah HATI NURANI.
PERKATAAN hati nurani adalah
KEJUJURAN.
ANJURANNYA adalah KEBAIKAN. KECENDERUNGANNYA adalah pada
KEBENARAN.
SIFATNYA adalah KASIH SAYANG.
Ia akan TENANG bila kita berbuat BAIK
dan GELISAH bila kita berbuat DOSA.
Bila ia BERSIH dan SEHAT maka ia akan menjadi JURU BICARA Tuhan di dalam diri
kita.
Bila ia BENING dan BERKILAT maka ia
akan MENANGKAP Ridho Tuhan. Hanya sayangnya kita sering
MENCAMPAKKAN nurani kita sendiri
bahkan MEMBUNUHNYA dengan perilaku-
perilaku kita. Seorang sahabat Nabi saw yang bernama
Wabishah ra datang dengan menyimpan
pertanyaan di dalam hatinya tentang
bagaimanakah cara membedakan antara
kebajikan dan dosa. Sebelum Wabishah
bertanya, cermin hati Nabi saw telah menangkap isi hatinya. " Wahai Wabishah, mau aku jawab
langsung atau engkau utarakan
pertanyaanmu terlebih dahulu?"
Wabishah menjawab," Jawab langsung
saja, wahai Rasulullah." Beliau bersabda," Engkau datang untuk
bertanya bagaimana membedakan antara
kebajikan dan dosa."
Wabishah berkata," Benar." Beliau saw merapatkan jari-jarinya dan
menempelkannya pada dada Wabishah,
seraya bersabda,
“ Mintalah PENDAPAT pada HATIMU dan mintalah PENDAPAT PADA JIWAMU,
mintalah PENDAPAT pada HATIMU dan
mintalah PENDAPAT PADA JIWAMU, wahai
Wabishah.
Sesuatu itu adalah KEBAIKAN bila ia
membuat HATI TENTERAM, membuat JIWA TENTERAM, sedangkan DOSA membuat
KEGELISAHAN dalam HATI dan
KEGONCANGAN dalam DADA.(Mintalah
PENDAPAT pada HATIMU dan mintalah
PENDAPAT PADA JIWAMU), meskipun
orang-orang telah memberikan pendapat mereka kepadamu tentang hal
itu.” ( HR.al-Darimi dari Wabishah ra ) Demikian, semoga kita dapat memlihara
hati kita agar bisa mengarungi kehidupan
dengan selamat dan selamat mengahadap
Allah swt. Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar